"Kemarin kita rapat lanjutan untuk penataan kawasan Tanah Abang sudah mengundang Go-Jek, Grab, dan Uber. Tapi kayaknya hari ini sebelum finalisasi saya mesti ada conversation sama yang mengelola ojek pangkalan. Mereka salah satu yang mesti kita ajak bicara," kata Sandiaga di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2017).
Sandiaga mengungkapkan kemacetan dan kesemrawutan di Tanah Abang bukan murni karena pedagang kaki lima (PKL). Pengemudi kendaraan bermotor yang tidak tertib lalu lintas dan banyaknya parkir liar menjadi salah satu sebab kemacetan di Tanah Abang. Hal ini dia ungkapkan berdasarkan big data analysis dari Jakarta Smart City.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini Sandiaga juga langsung mengecek kondisi di Tanah Abang. Dalam pantauannya, Sandi menemukan banyaknya angkot yang berhenti dan ojek yang melawan arah.
"Kita ke kawasan Tanah Abang, melihat dengan mata kepala sendiri tumpahnya lebih dari 300 ribu penumpang yang keluar. Itu sekitar jam 07.00 WIB ya, jadi belum terlalu puncak. Puncaknya jam 08.00 WIB," imbuhnya. (nvl/nvl)