"Ini konsep mereka juga (PKL Tanah Abang) terlibat. Mereka semua masuk dalam diskusi ini termasuk, mohon maaf, preman-premannya," kata Sandi di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Kamis (2/11/2017).
Sandi mengatakan diskusi itu tidak digelar di Balai Kota, melainkan di lokasi-lokasi tempat mereka berkumpul. "Tentunya nggak di Balai Kota. Tapi di tempat-tempat mereka biasa kumpul," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandi mengakui penataan kawasan Tanah Abang memang tidak mudah dilakukan. Tak ingin menimbulkan reaksi negatif dari masyarakat, Sandi ingin mengedepankan pendekatan yang humanis.
"Kita harus punya strategi jangka pendek dan jangka menengah. Ini sesuatu yang pasti akan menimbulkan ketidaknyamanan. Pasti akan ada reaksi masyarakat yang luar biasa karena saya meminta kita mengambil risiko," jelas Sandi.
"Bukan asal mengulangi lagi pendekatan sebelumnya yang represif yang Satpol PP yang mengusir PKL, Dishub cabut pentil ban yang ini terbukti tidak efisien untuk hadirkan sebagai penataan yang berkelanjutan," sambungnya.
Sandi akan melaporkan konsep penataan kawasan Pasar Tanah Abang kepada gubernur pada Jumat (3/11) besok. Dia masih menutup rapat detail penataan tersebut.
"Saya belum bisa kasih tahu detailnya, itu bocoran mungkin yang nanti kita harapkan bisa jadi diferensiasi daripada pendekatan kita. Karena kita juga melibatkan para pedagang kaki lima, untuk pertama kalinya diajak berbicara dalam mengambil kebijakan," lanjut Sandi.
"Saya akan laporkan ke Pak Gubernur hari Jumat dan seandainya disetujui kita akan umumkan besok," katanya. (ams/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini