"Perjalanan tersebut hanya menghabiskan biaya sebesar Rp 1.125.000, untuk membeli 125 liter Pertamax sebagai bahan bakar pesawat Shark Aero buatan Slowakia miliknya," kata Karo Humas dan Protokol Pemerintah Aceh Mulyadi Nurdin saat berbincang dengan detikcom, Kamis (2/11/2017).
Perjalanan Irwandi ke 10 daerah dilakukan pada 25-30 Oktober 2017. Dia memiloti sendiri pesawatnya. Irwandi terbang bersama Ketua Pengendali dan Percepatan Kegiatan (P2K) APBA Aceh Taqwallah. Pesawat yang dibelinya sebelum menjabat Gubernur Aceh ini memang berkapasitas dua orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 10 kabupaten dan kota yang dikunjungi oleh gubernur untuk meninjau proyek-proyek APBA dan Otsus tahun 2017 dengan biaya yang sangat murah, dan ini tidak bisa dilakukan jika bukan dengan pesawat terbang," jelas Mulyadi.
Sebagai contoh, perjalanan gubernur dari Banda Aceh ke Aceh Tenggara, jika dilakukan lewat jalan darat, akan menghabiskan biaya per mobil sekitar Rp 1 juta. Biaya itu belum termasuk sejumlah mobil lain yang ikut mengiringi rombongan. Biasanya, untuk sekali perjalanan melalui jalur darat, biaya yang dihabiskan mencapai puluhan juta rupiah.
"Dengan menggunakan pesawat, konvoi kendaraan tidak dilakukan, karena gubernur langsung ke daerah tujuan via udara dan setiba di lokasi langsung menggelar pertemuan dengan bupati/wali kota setempat dan melakukan peninjauan proyek-proyek pembangunan," ungkap Mulyadi.
Perjalanan yang dilakukan Irwandi ke 10 kabupaten/kota itu berjarak tempuh 1.700 km dan menghabiskan total waktu 6,5 jam terbang. Irwandi bergerak ke daerah melalui Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh.
Perjalanan hari pertama dilakukan ke Kabupaten Simeulu, kemudian ke Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Singkil, Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Tenggara, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Tengah, Sabang, dan kembali ke Bandara SIM.
![]() |
"Perjalanan udara ini bisa menghemat waktu dan biaya, karena kalau transportasi darat, selain jarak tempuh yang menghabiskan cukup banyak waktu, dengan iringan kendaraan yang cukup panjang, jangkauan dari satu daerah ke daerah lainnya juga memerlukan banyak biaya," jelasnya.
Saat ini di Aceh sudah tersedia 11 bandara yang dapat didarati pesawat terbang. Yaitu Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh Besar), Bandara Rembele (Bener Meriah), Bandara Malikul Saleh (Aceh Utara), Bandara Exxonmobil Oil (Lhoksukon), Bandara Cut Ali (Tapak Tuan), Bandara Maimun Saleh (Sabang), Bandara Senubung (Gayo Lues), Bandara Syekh Hamzah Fansuri (Singkil), Bandara Kuala Batee (Abdya), Bandara Cut Nyak Dhien (Nagan Raya), dan Landasan Perintis Kuala Langsa (Langsa). (asp/asp)