Tak Peduli Pajak Tempat Hiburan, Anies: Ada Pelanggaran Ditertibkan

Tak Peduli Pajak Tempat Hiburan, Anies: Ada Pelanggaran Ditertibkan

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Rabu, 01 Nov 2017 16:59 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan tidak peduli terhadap besaran pajak yang didapatkan dari bisnis hiburan malam. Jika terbukti ada pelanggaran, tempat hiburan malam tersebut akan ditertibkan.

"Ini lain dari bikin bisnis, yang satu untungnya Rp 10 miliar, yang satu untungnya Rp 36 miliar, nggak. Ini ada pelanggaran atau tidak, kalau ada pelanggaran, maka akan kita (kami, red) tertibkan," ujar Anies di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2017).

[Gambas:Video 20detik]


Anies mengatakan setiap pemasukan Pemprov DKI dari pajak selalu bermakna. Namun bukan berarti karena besarnya pajak lantas peraturan tidak ditegakkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tiap rupiah selalu bermakna, tapi kalau ada pelanggaran apakah kita biarkan supaya ada pemasukan? (Nggak) exactly. Jadi bukan soal angkanya, tapi pelanggarannya," tegasnya.

Anies mengingatkan setiap pengelola tempat hiburan malam tertib sesuai dengan aturan. "Bagi mereka yang melanggar, silakan galau. Bagi mereka yang tidak melanggar, silakan tenang," pesan Anies.

Pemprov DKI Jakarta tidak memperpanjang izin usaha Hotel dan Griya Pijat Alexis, yang potensi pemasukan pajaknya mencapai Rp 36 miliar per tahun. Menurut Anies, masih banyak potensi pajak di DKI Jakarta yang dapat dioptimalkan.

"Sebenarnya banyak potensi pajak kita yang belum dioptimalkan, dari mulai PBB (pajak bumi dan bangunan), dari retribusi, banyak sekali. Yang itu akan ditingkatkan sehingga akan mengkompensasi, dan sudah dicek kok angkanya" kata Anies.

Menyusul ditutupnya Alexis, Anies menjelaskan tidak semua tempat hiburan malam ditutup. Ia menegaskan hanya akan menertibkan tempat hiburan yang bermasalah dan melanggar aturan.

"Sebentar, (tempat) hiburan nggak ditutup semua loh, jangan. Bahaya kalau Anda bilang Rp 750 miliar tutup, nggak. Yang ada praktik-praktik bermasalah yang akan kita permasalahkan. Sudah dihitung," sebutnya. (nvl/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads