"Ya gimana nggak setuju, kan alternatif nggak ada jalan lagi," kata seorang warga, Silae (45), saat ditemui di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2017).
Silae mengaku sudah mendengar wacana penutupan perlintasan. Namun itu dibatalkan karena belum ada jalan alternatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan Silae, warga lain, Nano (49), tidak setuju dengan rencana penutupan itu. Sebab, menurutnya, penutupan perlintasan itu justru membuat lalu lintas di lokasi tersebut bertambah macet.
"Nggak setuju, (tambah) macet. Kalau orang usaha susah, karena banyak kendaraan macet. Tetap begini saja pengennya jangan ditutup," ujarnya saat ditemui.
Pernyataan lain datang dari Khaironi (56), pengendara ojek pangkalan. Khaironi setuju jika hal tersebut dianggap baik dan mengurangi jumlah kecelakaan di perlintasan sebidang.
"Kalau risiko dan akibatnya bagus, setuju. Ini kan perlintasan kereta biar nggak ada risiko ketabrak apa segala macam. Kalau kemacetan pasti macet, emang begitu kan Jakarta," ucap Khaironi.
"Rezeki kan Allah yang ngatur. Bagaimana pemerintah kalau kata pemerintah bagus turutin aja, kita rakyat biasa kok, yang penting keselamatan," sambungnya. (cim/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini