"Mau membuka prodi katakanlah di logistik, silakan. Logistik yang dimaksud nanti manajemen logistik atau apa, mau membuka supply chain management, silakan, retail management, silakan," kata Menristek Nasir di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa (31/10/2017).
Nasir mengatakan, boleh saja jurusan-jurusan tersebut dibuka, hanya harus mempertimbangkan apakah ada pasar yang akan menampungnya atau tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi apa yang disampaikan oleh bapak presiden sudah kami tindak lanjuti. Tentang perubahan fakultas, bukan di fakultas, tapi prodi atau konsentrasi itulah yang kami inginkan," jelasnya.
Nasir menegaskan, Kemenristek Dikti telah mengubah peraturan lama yakni semua kampus dipersilakan membuka prodi apapun sesuai perkembangan pasar.
"Kementerian riset teknologi dan pendidikan tinggi sudah mengubah peraturan lama, yaitu semua kampus dipersilakan membuka prodi apapun sesuai dari perkembangan pasar. Yang penting adalah lulusan itu digunakan oleh pasar," tutur Nasir. (rna/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini