Hal itu disampaikan Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fajar Riza Ul Haq saat berbicara di hadapan ratusan peserta Seminar Nasional Pendidikan dan Kebudayaan, di aula STKIP Muhammadiyah Bogor, Selasa (31/10) siang.
Dalam paparannya, Fajar menyampaikan bahwa Indonesia sesungguhnya memiliki perjalanan budaya yang panjang. "Jauh sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945, pelbagai unsur peradaban dunia telah datang, tumbuh berkembang, berpadu, dan bersenyawa dengan unsur-unsur kebudayaan, termasuk sistem keyakinan, yang telah lama ada di Nusantara," papar Fajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, Fajar menawarkan perlunya membaca ulang Indonesia sebagai bangsa yang berkebudayaan di saat bangsa ini memasuki gejolak abad ke-21. Menurut Fajar, ada dinamika global yang tidak bisa dihindari, yakni pertemuan nilai-nilai kebudayaan antar-bangsa dan peradaban, yang seharusnya dipahami dalam konteks dialog dan saling memperkaya, bukan berbenturan atau bahkan saling berkonflik.
"Indonesia yang berkebudayaan hari ini harus mengedepankan nilai-nilai budaya kemajuan, keterbukaan, toleransi, solidaritas sosial, kerja keras dan meritokrasi berdasarkan prinsip-prinsip keadilan dan kemanusiaan. Hal ini semakin relevan di saat publik kita dibelah oleh isu pribumi dan non pribumi, serta ancaman perpecahan yang menghantui seiring mengerasnya identitas keagamaan dalam pilihan politik," ujar Fajar.
Di sinilah tugas besar dunia pendidikan yang menurut Fajar merupakan sarana paling ampuh dalam mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan yang berkarakter kemajuan. "Institusi pendidikan yang berkemajuan lahir dari imajinasi Indonesia yang berkebudayaan dan menyokong budaya kemajuan," kata Fajar.
Selain Fajar, seminar yang dihelat oleh STKIP Muhammadiyah Bogor tersebut juga dihadiri oleh pembicara Koordinator Kopertis Wilayah IV Jawa Barat Prof. Dr. Uman Suherman, AS., M.Pd, dan Ketua STIKIP Muhammadiyah Bogor Yusfitriadi, M.Pd. Seminar yang dimoderatori oleh Nunu Nugraha, M.Pd ini mengambil tema "Peningkatan Mutu Pendidikan dan Penguatan Nilai Kebudayaan untuk Indonesia Berkemajuan". (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini