Polri mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati soal oknum yang mengatasnamakan Kapolri dan menawarkan jalan pintas untuk lolos seleksi rekrutmen anggota Polri.
"Masyarakat perlu lebih berhati-hati bila ada orang yang menjanjikan akan bisa diterima dalam suatu seleksi masuk pendidikan. Karena sistem rekrutmen saat ini sudah sangat transparan, di mana masing-masing peserta bisa mengetahui hasil seleksi di setiap tahapan seleksi," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul saat dihubungi detikcom, Selasa (31/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menegaskan penerimaan seleksi anggota Polri tidak dipungut biaya sepeser pun. Menurutnya, Polri telah memiliki sistem seleksi saat penerimaan dengan tingkat pengawasan dari satuan atas yang lebih ketat.
"Bagi mereka (korban penipuan) yang melaporkan peristiwa penipuan tersebut, akan ditindaklanjuti Polri," ujarnya.
Seperti diketahui, pelaku mengaku-aku sebagai ponakan Kapolri, Titin alias Triyas Tyindira binti Sarifuddin berhasil memperdaya para korban dan membawa kabur uang hasil penipuan sebesar Rp 1,7 miliar.
Polisi kemudian menggelar pemeriksaan maraton terhadap Titin dan para korban. Sejumlah fakta terungkap.
Titin bermodus penerimaan tamtama, bintara Polri, dan PNS dengan jalur khusus. Setiap korban dimintai uang dengan jumlah yang berbeda antara Rp 160 juta- Rp 300 juta.
Terdapat 8 korban penipuan Titin, empat orang di antaranya sudah dibawa ke Semarang oleh pelaku. Empat orang korban tersebut disembunyikan Titin di sebuah kos-kosan di Jalan Anggrek VIII Nomor 2 Sweethome Resident, Semarang. (tfq/jbr)