"Dia memang putus sekolah ya, nganggur. Mungkin ada yang ngajak temannya, temannya itu korban juga namanya Surnah (14)," kata paman Epih, Suwandi, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (30/10/2017).
Ia menyebut awalnya pihak keluarga tidak mengetahui Epih bekerja di sana. Keluarga baru mengetahui belakangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya mungkin karena gajinya kecil, kalau nggak salah Rp 40.000 sehari. Dia dibayarnya per minggu," ucapnya.
Suwandi mengatakan Epih bekerja sejak pukul 07.00-17.00 WIB. Epih merupakan anak pertama dan masih memiliki adik berusia 10 tahun.
Orang tua Epih juga bekerja sebagai karyawan, ayahnya di pergudangan di Jatimulya, sedangkan ibunya di pergudangan daerah Kosambi. Berbeda dengan tempat Epih.
Suwandi menyebut jasad keponakannya itu akan langsung dimakamkan malam ini di TPU dekat rumah keluarganya, Kosambi Tangerang.
"Rencana langsung dari sini langsung dimakamkan, cuma dimakamkan di TPU tanah keluarga di daerah Kosambi," katanya. (yld/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini