"Kalau digaji belum. Nggak tahu kapan. Makanya diperbolehkan terima uang, asal jangan maksa," kata supeltas bernama Yayan di pertigaan Pasar Pisang, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (30/10/2017).
Pantauan detikcom di lokasi, Yayan mendapatkan beberapa uang receh dari pengendara. Dia pun tidak mengeluh jika pengendara tidak memberi uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehari bisa Rp 70 sampai Rp 80 ribu per hari," kata Yayan.
Baca juga: Polisi Ingin Supeltas Digaji Sesuai UMR |
Yayan ingin mendapatkan kepastian mengenai honor tetap. Seragam yang dia pakai dirasa akan mempengaruhi pendapatan.
"Kalau kita sudah memakai seragam kan orang juga segan untuk memberi uang," kata Yayan.
![]() |
Kini, Yayan sudah mendapat seragam sebagai identitas. Meski belum dikukuhkan, dia bisa bertugas dan menyebut diri sebagai supeltas.
"Dapat dua baju, biru untuk tanggal genap, cokelat untuk tanggal ganjil," kata Yayan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno telah memberi lampu hijau untuk honor supeltas. Dia mengatakan itu sebelum dilantik.
"Kami akan kaji. Kalau ada dampak positif atasi kemacetan, why not? Karena warga Jakarta selama ini menginginkan terbebas dari kemacetan," ujar Sandiaga, Sabtu (2/9) lalu.