PLN: Seluruh Desa di Sulawesi Berlistrik pada Akhir 2018

PLN: Seluruh Desa di Sulawesi Berlistrik pada Akhir 2018

Sitti Harlina - detikNews
Senin, 30 Okt 2017 14:44 WIB
Kendari - Direktur Bisnis Regional PLN Sulawesi Syamsul Huda mengatakan, pada akhir 2018, seluruh desa yang ada di Sulawesi dipastikan akan merasakan listrik. Hal itu bertujuan agar ketimpangan pembangunan semakin terkikis dan seluruh masyarakat Indonesia merasakan pembangunan.

"Awalnya kita akan target desa berlistrik pada tahun 2019 mendatang. Namun, dengan adanya semangat dari teman-teman, maka target itu kita majukan menjadi akhir 2018 seluruh desa di Sulawesi sudah merasakan listrik," kata Syamsul.

Hal tersebut ia ungkapkan dalam kunjungannya saat peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) 50 MW Nii Tanasa di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (30/10/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk wilayah Sultra sendiri, sudah 84 persen desa berlistrik dan Syamsul memastikan pada 2018 menjadi 100 persen. Ia pun berharap adanya target tersebut akan menjadi motivasi tersendiri bagi seluruh rekan di PLN untuk meningkatkan kinerja.

Masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan pun tidak akan lagi merasakan kesenjangan atau tidak diperhatikan karena tidak tersentuh listrik.

"Saya minta doanya semua teman-teman agar dengan semua semangat yang kita miliki ini bisa membawa perubahan dan mewujudkan desa berlistrik untuk seluruh Sulawesi," harapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Syamsul juga meresmikan PLTMG yang terletak di Desa Nii Tanasa, Kecamatan Lalongasomeeto, Kabupaten Konawe, dengan daya 50 MW. Syamsul mengatakan, dengan difungsikannya PLTMG 50 MW tersebut, diharapkan nantinya dapat memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat, khususnya di Sultra.

"Kebutuhan listrik bagi masyarakat saat ini yakni 80 MW, tentu dengan diresmikannya PLTMG 50 MW ini maka akan membantu untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dengan beban puncak 80 MW saat ini. Ke depannya akan kita tingkatkan lagi agar bisa mencapai 100 persen," katanya.

Ia juga menjamin, dengan adanya PLTMG 50 MW tersebut, dapat dipastikan tidak akan lagi ada pemadaman bergilir.

"Tidak ada lagi pemadaman bergilir. Kalaupun ada, itu bukan karena daya yang kurang, tetapi lebih kepada gangguan teknis," katanya.

Selain itu, manfaat yang didapatkan dari hadirnya PLTMG 50 MW Nii Tanasa adalah meningkatkan efisiensi.

"Ada dua manfaat dengan adanya PLTMG 50 MW ini, memenuhi kebutuhan listrik masyarakat juga meningkatkan efisiensi. Jadi beberapa pembangkit PLTD yang kita sewa dulu nanti tidak disewa lagi," katanya.

Total investasi yang diberikan untuk PLTMG 50 MW Nii Tanasa sebesar Rp 865 miliar dan dikerjakan oleh konsorsium yang terdiri dari PT PP (Persero), Wartsila, dan Wartsila Indonesia.

Sementara itu, Sholikul Hadi selaku Project Manager PT PP mengatakan konstruksi pembangunan PLTMG 50 MW Nii Tanasa merupakan proyek tercepat yang dikerjakan pihaknya dalam kurun kurang dari enam bulan.

"Kami ditargetkan hingga 31 Oktober 2017 penyelesaiannya, namun alhamdulillah kami sudah bisa rampungkan semuanya kemarin, sehingga hari ini atau tepatnya 30 Oktober sudah bisa diresmikan," katanya.

Sebagai mitra yang digandeng oleh pemerintah, pihaknya berupaya memberikan pelayanan terbaik. Tenaga kerja yang direkrut pun 40 persen lebih tenaga kerja lokal.

"Empat puluh persen lebih tenaga kerja yang kami gunakan itu asli orang sini, sisanya itu tenaga ahli," katanya.

Untuk proyek yang selama ini telah ditangani pihak PT PP, pembangunan PLTMG 50 MW Nii Tanasa merupakan proyek ke-23 yang dikerjakan di seluruh Indonesia, dengan daya secara keseluruhan 2.700 MW. (asp/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads