Jaksa KPK menunjukkan percakapan Whatsapp antara Sugito dan Anwar dalam sidang dengan terdakwa Ali Sadli (eks auditor BPK) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta. Namun, Anwar mengaku tidak terlalu paham.
"Saya tidak tahu, tapi saya coba besok tanyakan. Tapi tidak pernah saya tanyakan ke Bu Karo (Kabiro Keuangan Kemendes Ekatmawati)," ujar Anwar saat ditanya jaksa soal percakapan Whatsapp itu dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Atensi ya terima kasih. Kalau komunikasi ya tadi kalimat talangin," jelasnya.
Jaksa kemudian menanyakan soal percakapan Whatsapp yang terjadi pada 27 April 2017 antara Anwar dan Sugito soal duit talangan.
"Tabungan ijik piro pak, tak silih sik urgen nih jam 10 kudu ana (Tabungan masih berapa Pak, saya pinjam dulu penting jam 10 harus ada)," demikian bunyi pesan yang dikirimkan Sugito ke Anwar pada 27 April 2017.
"Sekitar 50 masih ada,,,semua or berapa," balas Anwar.
"Kabeh, mendadak butuh 200. Tolong digowo yo pak (Semua, mendadak butuh 200. Tolong dibawa ya pak)," kata Sugito.
Saat diminta konfirmasi oleh jaksa, Anwar membenarkan bahwa terjadi percakapan tersebut. Namun, dia tidak memahami konteks duit talangan tersebut.
"Betul (percakapan itu). Saya tidak paham konteksnya," elaknya.
Soal apresiasi untuk BPK, Anwar mengatakan jika dirinya menganggap hal itu sebagai ucapan terima kasih karena sudah dibimbing BPK untuk membereskan laporan keuangan. Dia mengaku tidak tahu soal adanya suatu pemberian sebagai bentuk apresiasi.
"Kalau diberikan sesuatu saya tidak paham. Setahu saya terima kasih bahwa kita sudah dibimbing, begitu Yang Mulia," jelasnya.
Soal pemberian duit talangan, dia mengaku tidak tahu apakah duit itu akan diberikan untuk Rochmadi atau Tim BPK. Dia pun hanya sekadar membalas untuk dicek.
"Dalam WA-nya Pak Gito kan untuk disampaikan ke tim, makanya saya balasnya nanti saya cek. Yang mengerti Pak Irjen pak, talangan itu akan diberikan ke Pak Rochmadi atau tim," ujarnya.
Jaksa pun mencecar Anwar antara kaitan apresiasi, Rochmadi dengan uang talangan. Namun, Anwar mengaku tidak tahu.
"Apa hubungan Pak Rochmadi, uang, dan apresiasi," tanya jaksa Ali Fikri.
"Yang saya pahami talangan uang, dalam konteks Pak Rochmadi saya tidak memahami," jawab Anwar.
"Apa yang dimaksud chat 'kalau nggak bawa (uang) kurang premono'?" tanya Ali.
"Apakah kurang bagus," jawab Anwar singkat. (ams/dhn)











































