Survei yang dilakukan pada 10-20 Oktober 2017, Ipol Indonesia melakukan survei di 17 kabupaten/kota dengan sampel 800 responden. Hasilnya menunjukkan responden yang mengetahui tentang kandidat masih didominasi oleh foto di baliho sebanyak 32,5 persen. Publik masih menyebut nama-nama lama seperti Herman Deru, Ishak Mekki.
"Dari riset di lapangan selain Herman Deru dan Ishakk. Nama Dodi Reza dan Aswari Rivai juga disebut di Pilgub Sumsel. Nama ini dikenal masyarakat karena masih menjabat sebagai kepala daerah dan meskipun baru muncul, tapi elektabilitas terus naik mengejar Herman Deru," terang CEO Ipol Indonesia Petrus Heryanto saat rilis survei dan membedah peta kekuatan Pilgub Sumsel di Palembang, Minggu (29/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil survei, nama Herman Deru masih unggul dengan 15 persen, Dodi Reza Alex 13,37 persen, Ishak Mekki 11,09 persen, Aswari Rivai 7,65 persen, Syahrial Oesman 4,45 persen dan Giri 3,237 persen. Sedangkan potensi publik yang belum menentukan pilihan masih sangat tinggi 14,13 persen, tidak memilih 7,33 persen dan masih merahasiakan pilihan 2,31 persen.
Ditambahkan Petrus, publik tidak hanya menginginkan popularitas dan elektabilitas, tapi publik juga sosok yang merakyat, memiliki program bagus dan dan bebas korupsi. Kedekatan calon kandidat dengan masyarakat turut menjadi faktor utama pilihan.
"Hasil survei terbaru, saat ini pemilih yang kita sebut generasi milenial ternyata lebih cerdas dalam menentukan pilihan. Generasi milenial akan melakukan risert di internet dan meminta pendapat teman sekitar tentang latar belakang calon sebelum menentukan pilihan," sambungnya.
"Ini artinya jika ada calon kandidat nantinya yang melakukan praktik politik uang, maka 71,68 persen akan menerima pemberian kandidat, namun akan memilih tetap sesuai hati nurani. Sedangkan 20,96 persen menolak mentah-mentah adanya politik uang," tutupnya. (dnu/dnu)