Staf kemahasiswaan Universitas Indonesia Nisfarwati (Ninis) mengabarkan kepada orang tua Lutviah untuk bertemu di Stasiun Lenteng Agung. Kemudian, Ninis ikut mengantarkan ke tempat indekos Lutviah.
"Adeng (bapak Lutviah) mendapat kabar dari Bu Ninis bahwa Lutviah telah diketemukan di Apartemen Ambasador, Kuningan, Jakarta. Sedang bekerja sebagai administrasi catering milik Ibu Mira. Lalu Bu Ninis minta agar Bapak Adeng datang ke Stasiun Lenteng Agung untuk menjemput Lutviah yang akan dibawa ke sana," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut keterangan dari Lutviah dirinya tidak masuk kuliah dan memilih kerja karena bermaksud mencari uang buat ganti uang PKM (Pekan Kreatifitas Mahasiswa) sebesar Rp 7 juta yang telah dihilangkannya. Menurutnya, telah dibayar Rp 3 juta hasil dari jual laptop dan handphone miliknya dan masih kurang Rp 4 juta lagi," jelasnya.
Putu menjelaskan Lutviah tidak mengalami tekanan fisik dan psikis selama hilang. Lutviah diketahui tidak bisa menghubungi keluarga karena handphone dan laptopnya hilang.
"Lutviah tidak menghubungi keluarga karena handphone dan laptop telah dijual," sebutnya.
Sebelumnya, Bapak Lutviah, Adeng menyampaikan Lutviah hilang sejak 29 September 2017. Adeng kemudian melaporkan ke polisi pada Senin (23/10) dan ditemukan pada Sabtu (28/10) kemarin.
(fdu/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini