"Dibangun jembatan ini untuk membantu warga sekitar karena masih ada anak sekolah mereka harus menyeberang sungai itu dengan cara berenang. Jadi mereka mau ke sekolah itu basah dulu dan pulang sekolah mereka basah," kata Asep Anwar, peserta Ekspedisi NKRI korwil Boven Digoel saat ditemui di Jalan Brawijaya, Merauke, Minggu (29/10/2017).
![]() |
Asep mengatakan, jika para siswa tak berenang menyeberangi sungai, merek harus berjalan kaki dari rumah ke sekolah sejauh 3 kilometer. Adanya jembatan akan memperpendek jarak menjadi 500 meter.
"Kalau harus mutar mereka jauh sampai 3 kilometer ke sekolah, tapi kalau ada jembatan itu 500 meter bisa sampai sana," ujar Asep.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau anak yang kelas 4 ke atas mereka berani berenang, tapi kalau kelas 1 atau 2 itu mereka harus mutar dulu 3 sampai 4 kilometer," katanya.
Dia menambahkan, pembangunan jembatan gantung itu turut dibantu warga setempat. Mereka rela bekerja pagi hingga sore agar jembatan selesai.
"Ketika kita mencanangkan itu masyarakat antusias sekali, mereka kerja sampai sore. Sekarang juga sedang menunggu proses pengiriman barang dari Jakarta," pungkasnya.
![]() |
Ekspedisi NKRI 2017 sudah dilakukan sejak 3 bulan lalu. Para peserta ekspedisi berasal dari berbagai kalangan seperti TNI, Polri, mahasiswa dan relawan.
Selain soal pendidikan dan kemasyarakatan, tim Ekspedisi NKRI 2017 juga melakukan pendataan tentang geologi, flora dan fauna. Hasilnya nanti akan diumumkan secara resmi setelah melewati penelitian pihak terkait. (abw/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini