Presiden Jokowi memperingati Sumpah Pemuda dengan mengundang para pemuda-pemudi di Istana Bogor pada Sabtu (28/10/2017) kemarin. Pemuda-pemudi yang diundang ada dari berbagai kalangan, seperti Paskibra, atlet, dan lain-lain.
Jokowi melakukan dialog dengan para pemuda. Tak hanya itu, Jokowi juga melakukan interaksi langsung dengan melakukan hal-hal 'kekinian' seperti mengenakan kacamata hitam khas anak muda dan mencoba motor buatan anak negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dengan Sumpah Pemuda, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta para pemuda berani menggunakan bahasa daerahnya. Suatu cara untuk lebih memperkaya Bahasa Indonesia.
"Saya minta teman-teman jadi anak muda berani. Caranya adalah menggunakan bahasa dari daerah untuk memperkaya bahasa Indonesia," kata Anies.
Peringatan Sumpah Pemuda juga dilakukan dengan berbagai cara di berbagai daerah. Di Belu, NTT, dipertontonkan tarian Likurai yang merupakan tarian kolosal dan dilakukan lebih dari 6.000 orang. Tarian kolosal yang dikoreograferi Prof. Eko Supriyanto ini berhasil menyabet penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI).
Hadir dalam acara ini Mendagri Tjahjo Kumolo, Anggota DPR dari NTT, Herman Hery, Bupati Belu Willybrodus Lay dan ribuan warga setempat. Sebelum tarian kolosal ini digelar, dilaksanakan juga upacara di atas bukit yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.
Tarian kolosal memperingati Sumpah Pemuda Foto: Istimewa |
"Saya apresiasi Bapak Bupati, Bapak Herman Hery dan seluruh masyarakat Belu yang telah bergotong-royong memperingati Sumpah Pemuda, meski di tengah terik matahari seperti ini," kata Tjahjo.
Foto: Istimewa |
Herman Hery mengatakan, Festival Fulan Fehan ini bukan saja sebagai peringatan Sumpah Pemuda. "Tetapi bagian memperlihatkan, mempertontonkan kejayaan Indonesia di beranda terdepan Negara Republik Indonesia," ujar Herman yang merupakan wakil rakyat dari Kabupaten Belu ini.
Di sungai Musi, digelar lomba lomba bidar dan perahu hias. Kabag Humas kota Palembang Amiruddin Sandy mengatakan tradisi ini biasanya dilaksanakan pada 17 Agustus lalu. Namun, baru dapat terlaksana pada peringatan hari Sumpah Pemuda.
Lomba perahu hias di Musi Foto: Lomba bidar dan perahu hias di Sungai Musi. (Raja Adil Siregar-detikcom) |
"Biasanya memang itu dilaksanakan saat 17 Agustus untuk memperingati hari kemerdekaan. Kebetulan waktu itu ada pelaksanaan countdown Asian Games, maka baru dapat dilaksanakan hari ini, sekaligus memperingati hari Sumpah Pemuda," terang Amiruddin.
Di Jakarta Selatan, pada Minggu (29/10) pagi, digelar acara funwalk dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang diinisiasi alumni SMA 70 angkatan 83.
Foto: Seysha Desnikia |
"Di zaman yang penuh kompetisi, dengan zaman yang harus bisa meningkatkan nilai tambah jadi ya harapan kita semangatnya itu semangat kita untuk menjadikan negara lebih maju. Lebih berdaya saing. Dan yang paling penting juga bisa menjadi betul-betul pusat pertumbuhan di Asia Tenggara," kata penasehat acara funwalk Hariyadi Sukamdani. (fjp/fjp)












































Tarian kolosal memperingati Sumpah Pemuda Foto: Istimewa
Foto: Istimewa
Lomba perahu hias di Musi Foto: Lomba bidar dan perahu hias di Sungai Musi. (Raja Adil Siregar-detikcom)
Foto: Seysha Desnikia