Melihat Kembali Pertemuan Jokowi dan SBY yang Penuh Senyum

Melihat Kembali Pertemuan Jokowi dan SBY yang Penuh Senyum

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Sabtu, 28 Okt 2017 10:08 WIB
Presiden Joko Widodo menerima kedatangan presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Setpres)
Jakarta - Presiden Joko Widodo menerima kedatangan presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan pada Jumat (27/10) kemarin. Pertemuan keduanya berlangsung hangat dan penuh dengan senyuman.

SBY tiba di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2017) sekitar pukul 14.00 WIB. SBY langsung disambut Mensesneg Pratikno begitu turun dari mobil Toyota Alphard hitam yang mengantarnya di sayap timur Istana Merdeka.

Jokowi yang sudah ada di beranda langsung menyambut SBY. Jokowi tampak memakai jas dan dasi merah, sedangkan SBY memakai batik cokelat. Tak lama setelah mereka duduk, pramusaji Istana membawakan dua cangkir teh yang disediakan untuk keduanya. Ada juga kudapan berupa lemper yang diletakkan di dua piring kecil. Jokowi lalu mempersilakan SBY mencicipi hidangan yang disediakan.
Melihat Kembali Pertemuan Jokowi dan SBY yang Penuh SenyumPresiden Joko Widodo menerima kedatangan presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Setpres)

Keduanya lalu berbincang sambil minum teh di beranda. Jokowi dan SBY duduk bersebelahan di sofa yang sama. Posisi duduk keduanya menghadap halaman belakang Istana Merdeka, yang berhadapan langsung dengan bagian depan Istana Negara. Di belakang sofa terlihat jejeran 10 tiang bendera Merah-Putih. Sesekali keduanya tampak tersenyum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar 10 menit berbincang di beranda, Jokowi dan SBY kemudian masuk Istana. Pertemuan berlangsung secara tertutup selama sekitar 1 jam. Setelah itu, SBY meninggalkan Istana. Baik Jokowi dan SBY saat itu tak membeberkan isi pertemuan.

Pertemuan tersebut terkesan mendadak. Sejumlah elite Partai Demokrat (PD) mengaku tak tahu bahwa ada pertemuan dua tokoh politik ini.

"Saya di Makassar. Tidak tahu mengenai pertemuan dimaksud. Mohon maaf," ujar Wasekjen DPP PD Rachland Nashidik saat dihubungi, Jumat (27/10).
Melihat Kembali Pertemuan Jokowi dan SBY yang Penuh SenyumPresiden Joko Widodo menerima kedatangan presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Setpres)

Namun, pihak Istana mengatakan jika pertemuan SBY dan Jokowi tidak mendadak. Pertemuan itu sudah direncakan sejak sebulan lalu.

"Perlu disampaikan bahwa tadi itu bukan pertemuan mendadak. Jadi sejak sebulan yang lalu. Rencana pertemuan dua tokoh ini, Pak SBY dan Pak Presiden Jokowi sudah digagas sejak sebulan lalu," kata Juru Bicara Presiden Jokowi, Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/10).

Pertemuan antara Jokowi dan SBY berlangsung secara empat mata. Salah satu topik bahasannya yaitu UU Ormas hingga kondisi aktual bangsa.

"Selain Perppu Ormas juga tadi disinggung berkaitan dengan situasi dan kondisi politik dan ekonomi bangsa ini," imbuh Johan.
Melihat Kembali Pertemuan Jokowi dan SBY yang Penuh SenyumPresiden Joko Widodo menerima kedatangan presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Setpres)

Seusai pertemuan tersebut, pengurus DPP Partai Demokrat menggelar rapat. Didi tak mengelak saat ditanya apakah pertemuan SBY dengan Jokowi membahas UU Ormas yang baru disahkan DPR.

"Aku kan mau meeting dulu di sana nanti, ya. Kita ada meeting di DPP-lah. Saya sendiri detailnya belum tahu ya," ujar Wasekjen PD Didi Irawadi Syamsuddin.

PD pun menyebut, Jokowi sepakat usulan SBY terkait revisi UU Ormas. Pasalnya, SBY turut memberikan masukan tersebut kepada Jokowi.

"Pak SBY menyampaikan ke Presiden perlunya revisi UU Ormas, Demokrat siap. Pak Jokowi setuju," ujar juru bicara Partai Demokrat Imelda Sari kepada detikcom. (nvl/dkp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads