"Enggak malah. Kta banyak laporkan apa yang kita kerjakan selama 10 hari terakhir projeknya yang teridentifikasi terlambat kita diskusikan. Beliau cerita pengalaman, mempercepat proyek yang lambat. Jadi kita sama sekali tak diskusikan reklamasi," kata Anies di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2017).
"Tak satupun artinya ini bukan sesuatu yang luar biasa penting di mata pemerintah pusat. Yang lain dianggap ini kita pun menyadari ini isu yang ramai dibicarakan tetapi saat kita bicara masalah Jakarta, masalah yang dialami Jakarta utamanya itu, jadi saya rasa perlu menunjukkan obyektifitas pemerintah pusat dalam lihat masalah di Jakarta," sambung Anies.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Agus Suparto/Setpres |
Bahkan pada pertemuan dengan Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) pun, pembahasan soal reklamasi tidak disinggung.
"Jadi saya rasa perlu menunjukkan obyektifitas pemerintah pusat dalam lihat masalah di Jakarta," kata Anies.
"Tadi kita ngobol, Pak Presiden tak bicara, Wapres tak bicara, kalau kami itu (penutupan reklamasi) bagian dari janji. Kalau kita, kan janjinya gitu. Tapi bukan hanya reklamasi aja ada 23 janji. Semua akan kita jalankan," tegas Anies.
Sebelumnya, Proyek reklamasi tengah disoroti oleh berbagai pihak. Sebab dalam beberapa kesempatan saat kampanye Anies-Sandiaga menyatakan akan menghentikan proyek reklamasi.
Tapi di sisi lain, proyek reklamasi tak hanya menjadi tanggung jawab Pemprov DKI Jakarta, melainkan juga pemerintah pusat dalam hal ini Kemenko Kemaritiman yang saat ini dipimpin oleh Luhut Binsar Panjaitan. (fiq/fjp)












































Foto: Agus Suparto/Setpres