Hasan, Pendongeng dan Pelestari Dolanan Tradisional dari Jepara

Sumpah Pemuda, Satu Indonesia

Hasan, Pendongeng dan Pelestari Dolanan Tradisional dari Jepara

Wikha Setiawan - detikNews
Jumat, 27 Okt 2017 10:49 WIB
Jepara - Di kalangan anak-anak yang duduk di bangku TK dan SD di Jepara, nama Den Hasan sudah begitu akrab. Selain pendongeng, pemilik nama asli Muhammad Hasan ini adalah pencetus Olimpiade Dolanan Anak, sebuah event yang digelar tahunan.

Den Hasan mendongeng dari sekolah ke sekolah. Ia memotivasi anak melalui cerita-cerita yang disusun, dan disampaikan dengan ringan dan jenaka. Bahkan, pria kelahiran Jepara, 10 Februari 1988 ini memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) dengan mendongeng di 468 lokasi selama sekitar 21 hari, tepat menjelang perayaan HUT Jepara 2017.

"Kami menyebutnya Wayang Dongeng. Yakni mendongeng dengan media wayang bentuk kartun yang kami buat sendiri. Kadang juga menggunakan boneka," ujar Hasan kepada detikcom, Jumat (27/10/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendongeng, katanya, sangat efektif untuk memotivasi sekaligus membuka ruang imajinasi anak.

"Orang tua dulu selalu mendongeng untuk pengantar tidur anaknya, dan ini sangat mempengaruhi terhadap perkembangan otak dan mental anak. Nah, sekarang mendongeng sudah jarang dilakukan," tuturnya.


Kecintaannya terhadap dunia anak juga membuatnya kemudian mencetuskan even Olimpiade Dolanan Anak atau disingkat Odolan. Gelaran yang sudah berjalan tiga tahun terakhir ini merupakan upaya pelestarian dolanan tradisional yang hampir punah.

Tiap tahun, Odolan berlangsung meriah. Selain diikuti oleh ratusan anak beserta orangtuanya, juga diwarnai berbagai kegiatan. Diantaranya lomba dolanan tradisional, pentas seni, pelatihan kerajinan dan membatik, dan pentas dongeng.

"Kami lombakan dolanan tradisional seperti gobak sodor, egrang, ular naga, cublak-cublak suweng, dakon, petak umpet dan lompat tali. Kami mendata ada sekitar 40-an lebih dolanan tradisional," ungkapnya.


Jebolan Teater Tuman Unisnu Jepara ini juga mengelola Rumah Belajar Ilalang (RBI) di Desa Kecapi RT 14 RW 02 Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. Di sinilah, biasanya Odolan digelar.

"RBI ini bertujuan menciptakan ruang tumbuh organik bagi anak di kawasan Pedesaan. RBI juga sebuah gerakan sosial mandiri di bidang pendidikan dasar untuk anak dan pemberdayaan masyarakat desa. Selama ini, kami dibantu relawan dari kalangan komunitas Literasi dan seniman," tandasnya.

(asp/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads