"Properti yang dipakai korban sudah hilang semua, tidak ada yang menempel," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono kepada detikcom, Jumat (27/10/2017).
Argo juga menyebut tidak ada satu pun jenazah yang mengenakan perhiasan. "Tidak ada, semuanya hangus terbakar," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Properti ini berguna untuk pengenalan atau identifikasi jenazah oleh keluarga korban. Kondisi jenazah yang tidak utuh atau tidak bisa dikenali lagi bisa dikenali keluarganya dari barang-barang milik korban atau pakaian yang digunakan korban terakhir kali, salah satunya perhiasan.
"Selain dari properti, kartu keluarga (KK), atau identitas korban, keluarga juga bisa mencocokkan jenazah dari riwayat kesehatan korban. Misalnya korban pernah ke dokter gigi, itu nanti bisa dicocokkan dengan jenazah," paparnya.
Pencocokan jenazah dan/atau properti korban oleh keluarga ini merupakan salah satu metode untuk mengumpulkan data antemortem. Antemortem adalah data diri korban sebelum meninggal.
Identifikasi jenazah diperlukan untuk mengetahui siapa identitas mayat yang ditemukan tersebut. Polisi juga akan melakukan tes DNA untuk mencocokkan identitas jenazah dengan keluarga.
Polisi telah membuka posko pengumpulan data antemortem di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Warga yang merasa ada anggota keluarganya bekerja di pabrik itu dan belum ditemukan diharapkan membawa data korban ke RS Polri.
"Petugas akan melayani dengan baik keluarga korban," tandasnya.
(mei/aan)











































