Kegemaran ini menjadi rutinitas mayarakat Indonesia untuk membelinya. Hal ini lah yang banyak membuat pabrik maupun produksi petasan masih digandrungi.
Seperti apa sejarah awal pembuatan petasan?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiganya merupakan bahan yang mudah terbakar. Masyarakat Tiongkok percaya jika ketiga bahan tersebut dimasukkan ke dalam bambu dan dibakar, maka akan mengeluarkan ledakan dan suara keras guna mengusir roh jahat.
Pada zaman dinasti Song didirikan lah pabrik pembuat petasan. Ketiga bahan tersebut dijadikam dasar pembuatan petasan hingga kembang api.
Tradisi petasan akhirnya menyebar ke seluruh belahan dunia dan mulai digunakan dalam perayaan pernikahan, kemenangan peran, hingga upacara keagamaan. Masuknya petasan ke Indonesia juga dibawa oleh orang-orang Tiongkok.
Hingga kini, petasan masih menjadi 'idola' di Indonesia. Biasanya petasan mulai digunakan saat memeriahkan pesta perkawinan, acara pergantian tahun baru, hingga perayaan hari besar keagamaan.
Namun, petasan tak selalu membawa kegembiraan. Ledakan yang mengakibatkan kebakaran mampu menimbulkan korban jiwa. Banyak sederet kasus petasan yang menghilangkan korban jiwa. Tak cuma pengguna, tapi juga produsen.
Seperti ledakan yang terjadi di Kosambi, Kabupaten Tangerang, mengakibatkan 47 orang meninggal dunia. Ledakan ini diduga akibat petasan dari pabrik tersebut.
"Kita baru masuk ke dalam TKP (lokasi) jadi memang ditemukan di dalam gudang ada beberapa yang meninggal dunia," ujar Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan saat dihubungi, Kamis (26/10/2017). (cim/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini