"Proses identifikasi ini memerlukan waktu yang agak lama daripada biasanya karena kondisi jenazahnya," kata Didi Agus di Posko Antemortem RS Polri, Jakarta Timur, Kamis (26/10/2017).
Dia mengatakan proses identifikasi jenazah lebih sulit daripada korban terbakarnya KM Zahro pada awal 2017. Sebab, kondisi jenazah sangat memprihatinkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun begitu, pihak RS Polri akan terus melakukan upaya semaksimal mungkin. "Untuk sidik jari agak sulit, ada beberapa kemungkinan bisa, tapi cukup berat. Makanya kami mengandalkan pemeriksaan DNA. Ini nanti akan dicocokkan dengan DNA pembanding keluarga dari anak atau orang tua," imbuhnya.
Untuk itu, dia berharap keluarga yang merasa kehilangan sanak saudaranya datang ke Posko Antemortem RS Polri. Keluarga bisa menyerahkan foto korban, foto gigi, data-data korban, hingga diambil DNA.
Suasana kedatangan jenazah korban kebakaran pabrik petasan bisa disaksikan dalam video di bawah ini:
(ibh/nkn)











































