"Kalau lihat, mungkin mereka sudah terbiasa. Kalau pekerja tidak dikunci mungkin banyak yang selamat, Pak. Mereka itu ada kejadian banyak teriak, gedor-gedor pintu," kata Maskota di lokasi, Kamis (26/10/2017).
Maskota menerangkan, akibat pintu terkunci dari dalam, banyak pekerja yang kesulitan keluar. Karena itu, para pekerja tidak bisa menyelamatkan diri dari ledakan di pabrik petasan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maskota juga menjelaskan ledakan di pabrik petasan itu terasa hingga ke rumahnya. Rumah kepala desa itu berada sekitar 3 kilometer dari lokasi kejadian.
"Ledakan terasa dari rumah saya, rumah saya 3 kilometer dari sini. Kaca rumah bergetar, istri saya bilang begitu," tuturnya.
Sementara itu, informasi terakhir yang didapatkan, korban jiwa yang meninggal akibat ledakan tersebut berjumlah 47 orang dan 46 luka-luka. Korban tewas telah dibawa ke RS Polri untuk dilakukan identifikasi.
Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara. Sejumlah tim diturunkan untuk menyelidiki insiden tersebut. (knv/imk)











































