Tim Inafis Polri Olah TKP Ledakan di Pabrik Petasan Kosambi

Tim Inafis Polri Olah TKP Ledakan di Pabrik Petasan Kosambi

Arief Ikhsanudin - detikNews
Kamis, 26 Okt 2017 18:32 WIB
Ledakan dan kebakaran di pabrik petasan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. (Foto: Faiq Hidayat-detikcom)
Jakarta - Polisi menyelidiki ledakan dan kebakaran di pabrik petasan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. Tim Inafis Polri juga dikerahkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Setelah itu cek ulang tim gabungan Basarnas, Kodim dengan Satpol PP mnyatakan clear bahwa sudah bisa dilakukan olah TKP sama tim Inafis tadi," kata Kapolres Tangerang Kota, Kombes Harry Kurniawan, di lokasi ledakan, Kamis (26/10/2017).

[Gambas:Video 20detik]


Harry menerangkan korban yang meninggal dunia akibat ledakan di pabrik petasan itu telah dibawa ke RS Polri. Semua korban akan dilakukan identifikasi oleh tim dari RS Polri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi evakuasi terakhir sskitar 17.30 WIB jumlah jenazah dibawa kantor jenazah ada sekitar 8 jenazah jadi berangkat pertama 39 ditambah 8 jadi ada total 47 jenazah," terangnya.

Sampai saat ini terdata sudah ada 47 korban tewas akibat peristiwa tersebut. Sementara 46 korban luka dirawat di RSUD Tangerang, RSIA BUN dan RS Mitra Keluarga.

Korban meninggal akibat ledakan pabrik petasan yang terbakar di Kosambi akan diidentifikasi. Proses identifikasi akan dilakukan melalui beberapa tahap.

Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri, Kombes Edy Purnomo menjelaskan tahap-tahap yamg dilakukan selama proses identifikasi. Mulai dari proses jenazah datang hingga jenazah teridentifikasi sampai akhirnya diambil keluarga.

"Yang pertama dilakukan penimbangan berat jenazah dengan timbangan digital," kata Edy.

Selanjutnya jenazah dibawa ke ruang forensik yang berstandar internasional. Ada sebanyak 18 tempat periksa untuk melakukan identifikasi.

"Di sini (Ruang Forensik) proses identifikasi semua di sini mulai dari gigi, jari, semua dilakukan di sini. Pemeriksaan sidik jari, gigi sampel DNA semua dilakukan di ruangan ini," jelas dia. (knv/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads