Ada desas-desus yang beredar di lokasi bahwa perizinan pabrik ini berbeda. Peruntukannya sebenarnya bukan untuk pabrik petasan. Ada juga isu jika pabrik ini tak berizin.
Ketika ditanya soal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, mengatakan polisi sedang melakukan penelusuran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita cek," ujar Kombes Argo singkat menjawab hal itu.
SMP Negeri 1 Kosambi dekat dengan pabrik petasan yang meledak (Foto: Faiq Hidayat/detikcom) |
Dihubungi terpisah, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta juga menyatakan hal serupa. Polisi memang akan mengusut tuntas soal perizinan pabrik ini.
"Kami akan melakukan pengecekan terhadap data perusahaan ini, apakah punya izin atau tidak," ujar Kombes Nico kepada detikcom, Kamis (26/10/2017).
Nico mengatakan, sejauh ini pihaknya telah memintai keterangan dari pengelola dan manajemen pabrik tersebut. Dari mereka, polisi meminta data jumlah karyawan yang bekerja saat itu, juga menanyai izin perusahaan.
Warga berkerumun melihat lokasi ledakan pabrik. Di belakang terlihat SMP yang jaraknya dekat (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom) |
"Pengelola sudah kita mintai keterangan ada Ibu Ester, Pak Willy. Ester pegawai administrasi, Pak Willy pihak manajemen," imbuh Nico.
Polisi saat ini masih melakukan olah TKP, sembari terus mencari kemungkinan korban tewas lainnya. Sampai saat ini sudah ada 47 jenazah yang terdata, 46 korban luka dan sisanya masih dicari.
"Untuk jumlahnya tentunya masih akan terus berkembang," imbuhnya.
Sementara keluarga para pekerja pabrik diimbau untuk mendatangi RS Polri guna memberika data-data antemortem para korban. Kondisi korban tewas nyaris tidak dapat dikenali akibat kebakaran tersebut.
"Sekiranya kalau korban pernah dirawat ke dokter gigi, diharapkan keluarga membawa data-data tersebut ke RS Polri untuk pengecekan DNA," imbuh Nico.
Pabrik petasan ini diketahui milik PT Panca Buana Cahaya Sukses. Pemiliknya disebut bernama Indra Liono (40) dan diketahui berada di Malaysia.
"Informasinya, yang bersangkutan sedang dalam perjalanan dari Malaysia ke Indonesia," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis kepada detikcom, Kamis (26/10/2017). (hri/fdn)












































SMP Negeri 1 Kosambi dekat dengan pabrik petasan yang meledak (Foto: Faiq Hidayat/detikcom)
Warga berkerumun melihat lokasi ledakan pabrik. Di belakang terlihat SMP yang jaraknya dekat (Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom)