Try Sutrisno Tepis Dokumen AS Soal 65: Tak Ada Pembunuhan Massal

Try Sutrisno Tepis Dokumen AS Soal 65: Tak Ada Pembunuhan Massal

Faiq Hidayat - detikNews
Kamis, 26 Okt 2017 16:40 WIB
Try Sutrisno/Foto: Istimewa
Jakarta - Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno menyatakan tidak ada pembunuhan massal dalam G 30 S/PKI pada tahun 1965 lalu. Hanya ada pemberontakan PKI yang lalu diberantas oleh TNI.

"Enggak ada pembunuhan massal yang dalam keadaan kisruh berontak gitu. Apalagi dia (PKI) setelah dikejar di Blitar mengadakan kekuatan melawan. Tahu kan? Setelah 65 dia dilarang sudah keluar surat perintah 11 maret," ujar Try Try Sutrisno usai memberi kuliah umum tentang kebangsaan di Kantor PARA Syndicate, Jalan Wijaya Timur 3, Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Menurut Try, TNI tidak terlibat dalam pemberontakan G 30 S/PKI. Yang dilakukan TNI, lanjut Try memberantas pemberontakan dan ideologi PKI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Loh bukan terlibat berontaknya, TNI yang memberantas PKI. Tanpa TNI, PKI menang kamu semua ini hilang semua potong semua lehernya. Lalu negara kita jadi komunis," ujar Try.



Try mengatakan isi dalam dokumen AS tidak benar. Apalagi Indonesia disebut dibantu AS sama sekali tidak benar. Indonesia, kata dia memberantas pemberontakan PKI tanpa bantuan negara lain.

"Tidak ada seluruh dunia memberantas PKI tanpa bantuan asing itu hanya Indonesia sendiri. Dilakukan oleh putra putri bangsa Indonesia sendiri yang berpancasila tidak ada bantuan dari Amerika," ucap Try.

Saat ditanya apakah pemerintah harus menyikapi dokumen tersebut. Try mengatakan siap menghadapi dokumen itu.

"Ya disikapi apa? Silahkan saja kita juga punya dokumen. Pokoknya kalau ada dokumen dari luar kita akan siap untuk menghadapi, mau apa?," jelas Try.

Kedubes Amerika Serikat membuka dokumen tentang peristiwa 1965 lewat data dari National Security Archive (NSA), National Declassification Center (NDC), dan National Archives and Records Administration (NARA).

Sebanyak 39 dokumen dengan tebal 30 ribu halaman tersebut merupakan catatan Kedutaan Besar Amerika untuk Indonesia sejak 1964 hingga 1968. Isinya antara lain seputar pertikaian tentara dengan PKI, termasuk efek selanjutnya berupa pembantaian massal. (fai/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads