"Hari ini kita melakukan first synchron PLTMG Holtekamp setelah selesai dibangun selama 9 bulan," ujar Direktur Bisnis PT PLN Regional Maluku Papua, Ahmad Rofik usai meresmikan first Synchron PLTMG MPP 50 MW di Jayapura, Kamis (26/10/2017).
Menurut Ahmad Rofik, PLTMG Holtekamp merupakan satu dari program Presiden Joko Widodo untuk pembangun pembangkit listrik 35.000 MW di seluruh Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harapkan semua desa, kecamatan (Distrik) dan Kabupaten di Papua sudah teraliri listrik hingga 2020," katanya.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kata Ahmad Rofik, di wilayah Papua telah dibangun beberapa pembangkit PLTMG yang akan operasi tahun 2017 sebesa 70 MW yang ada di Jayapura 50 MW dan Nabire 20 MW. Tahun 2018 sebesar 205 MW yakni di Merauke 40 MW, Biak 15 MW, Serui 10 MW, Manokwari 20 MW, Raja Ampat 10 MW, Sorong 30 MW , Fakfak 10 MW, Timika 10 MW, Jayapura peaker 40 MW, Kaimana 10 MW.
Untuk operasi pada tahun 2019 dibangun sebesar 120 MW di beberapa daerah di lainnya Papua.
"Pembangunan pembangkit listrik ini telah selaras dengan program Indonesia terang di Papua dan mendukung rencana penyelenggaraan PON XX di Papua termasuk di beberapa kabupaten yang ada Venue PON 2020, " tandasnya.
Sementara itu General Manager PT PLN Wilayah Papua - Papua Barat, Yohannes Sukrislismono mengatakan, Momen dan hadiah pada Peringatan Hari Listrik Nasional yang ke-72 untuk Papua.
"Pembangunan PLTMG 50 MW Jayapura ini dimulai awal tahun 2017. Pembangkit ini dikerjakan oleh konsorsiumnm PP dan Wartsila pekerjaan konstruksi ini termasuk pembangkit yang dibangun dengan 50 Megawatt yang sangat singkat sekitar 9 bulan dan ini juga sebagai sinergi antar BUMN. Dalam waktu dekat yaitu pada minggu ke-2 November 2017, PLTMG Nabire yang berkapasitas 20 MW akan dioperasikan," kata Sukrislismono. (asp/asp)