Disinggung terkait peluang Ita untuk mendapatkan rekomendasi dari Golkar mengingat kabar penangkapan oleh KPK, Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko memilih menunggu kabar resmi dari KPK.
"Kami tunggu dari KPK, setelah itu baru nanti partai pengusung mungkin akan melangkah, mengevaluasi. Pemkab juga mengevaluasi kalau kinerja terganggu," ujar Nyono kepada wartawan, Kamis (26/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahapan sekarang rekom penetapan, setelah itu kalau dievaluasi tim DPP dan DPD, disurvei, mengarah ke rekom pengesahan. Itu nanti resmi tak bisa berubah. Kami tunggu dulu hasil resminya dari KPK, partai akan lakukan evaluasi yang sudah direkom penetapan, pengesahan Desember," kata Nyono yang saat ini menjabat Ketua DPD Golkar Jatim.
Ita yang saat ini menjabat Sekda Jombang akan melanjutkan karir suaminya Taufiqurrahman sebagai Bupati Nganjuk. Ita akan maju dalam Pilkada 2018 nanti. Salah satu rekomendasi parpol yang sedang dia kejar, kabarnya dari Golkar.
Nyono mengaku tidak mengetahui keberadaan Ita saat ini.
"Kemarin memang beliaunya pamit ke Jakarta dalam hal pengurusan rekomendasi pencalonan beliau di salah satu partai," kata Nyono.
Sebagaimana diketahui, KPK melakukan OTT di Nganjuk dan Jakarta pada Rabu (25/10). Selain menyita uang ratusan juta rupiah, KPK juga menangkap Bupati Nganjuk Taufiqurrahman dan 15 orang lainnya. Informasi yang beredar, di antara belasan orang itu adalah Ita yang merupakan istri Bupati Nganjuk sekaligus Sekda Jombang. (asp/asp)











































