Polisi Cari Lokasi Video Mesum Eks Mahasiswi UI Diambil

Polisi Cari Lokasi Video Mesum Eks Mahasiswi UI Diambil

Mei Amelia R - detikNews
Kamis, 26 Okt 2017 10:53 WIB
Foto: thinkstock
Depok - Penyelidikan soal tersebarnya video mesum pasangan yang salah satunya diduga alumni Universitas Indonesia (UI) masih berlanjut. Selain menelusuri pemerannya, polisi mencari tahu lokasi video itu diambil.

"Penelusuran locus delicti atau tempat di mana video itu diambil juga penting, karena belum tentu di Depok," ujar Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana kepada detikcom, Kamis (26/10/2017).


Putu mengatakan, dari beberapa video yang ada, pengambilan video mesum itu dilakukan di beberapa tempat yang diduga hotel. Namun, di hotel mana, polisi belum bisa mengetahuinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena ada beberapa video yang lokasinya berbeda-beda. Kami belum tahu itu di mana diambilnya," imbuhnya.

Adapun Polresta Depok menyelidiki kasus itu karena videonya sudah tersebar di media sosial. Nama Universitas Indonesia, yang berlokasi di Depok, Jawa Barat, juga terseret-seret dalam video mesum itu lantaran perempuan yang ada di video tersebut merupakan alumnus.


Sejak 3 hari lalu, media sosial dihebohkan video porno dengan embel-embel mahasiswi UI. Pihak UI menjawab bahwa nama wanita yang disebut-sebut dalam video itu adalah lulusan kampus mereka.

"Setelah melakukan pengecekan, maka dapat kami sampaikan bahwa nama yang dikaitkan selaku pemeran dalam video tersebut adalah lulusan UI," ujar Kepala Kantor Humas dan KIP UI Rifelly Dewi Astuti dalam pesan kepada detikcom, Rabu (25/10).

Rifelly mengatakan dampak tersebarnya video porno yang merebak luas itu bukanlah tanggung jawab Universitas Indonesia lagi.

"Dia sudah tidak lagi menjadi mahasiswa UI sebagaimana tercantum di berbagai judul video. Segala akibat yang dihasilkan dari beredarnya video tersebut maka akan menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan," kata Rifelly. (mei/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads