Lembaga Penelitian Keselamatan Jalan Malaysia (Miros) akan bekerja sama dengan Komisi Transportasi Darat Publik Malaysia (SPAD) untuk menyelidiki kasus ini. Kondisi kedua bus dan latar belakang perusahaan yang mengelolanya akan diusut.
Ketua Miros, Tan Sri Lee Lam Thye, mengatakan Miros juga akan mengirim petugas ke tempat kejadian di Juru, Penang, Malaysia, untuk melakukan penyelidikan menyeluruh.
"Kami akan bekerja sama dengan polisi untuk menentukan penyebab sebenarnya. Hasilnya akan diberikan kepada pemangku kepentingan terkait, sesegera mungkin," katanya seperti dikutip detikcom dari The Star, Rabu (25/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari itu, Tan Sri Lee Lam Thye meminta pengendara memasang segitiga peringatan darurat saat kendaraan mogok atau terlibat kecelakaan di jalan. Dia juga meminta pengendara selalu memastikan kondisi kendaraan baik sebelum digunakan.
"Belajarlah dari kejadian ini agar keluarga tidak lagi kehilangan orang yang mereka cintai. Berlatihlah mengemudi dengan aman karena setiap kehidupan itu berharga," ucapnya.
Kecelakaan bus di Penang, Malaysia, Selasa (24/10) kemarin merupakan salah satu yang terburuk tahun ini. Diketahui ada delapan korban tewas dalam peristiwa ini. Satu WN Malaysia, sedangkan tujuh lainnya WN Indonesia. Semuanya perempuan pekerja di pabrik.
Berikut catatannya:
29 Juni 2017, dua orang tewas saat sebuah bus menabrak selokan di North-South Expressway (NSE). Pengemudi bus yang tewas dalam kasus ini diketahui tiga kali melanggar batas kecepatan kendaraan.
27 Maret 2017, seorang penumpang tewas dan 20 lainnya cedera saat pengemudi sebuah bus ekspres kehilangan kendali. Dia mengklaim melihat seekor anjing berlari melintasi jalan raya pada kilometer ke-151 NSE.
24 Desember 2016, 14 orang tewas ketika sebuah bus ekspres tergelincir dan jatuh dari tebing 6 meter di dekat Pagoh.
10 Juli 2016, sebuah bus ekspres menabrak 10 mobil di dekat Terowongan Menora di Ipoh. (hri/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini