Pantauan detikcom sore ini di kawasan Pasar Tanah Abang, Jalan Jatibaru Raya, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2017), pedagang kaki lima terlihat di sepanjang jalan. Hal ini menyebabkan kemacetan yang cukup parah.
Pedagang kaki lima di sepanjang jalan menyebabkan kemacetan yang cukup parah. (Seysha Desnikia/detikcom) |
PKL ini terdiri dari penjual baju, buah-buahan, makanan, minuman, aksesori, dan lainnya. Mereka menempati trotoar sehingga mengganggu pejalan kaki. Tak jarang, pejalan kaki harus jalan bergantian karena kondisi trotoar sesak.
Tidak tampak petugas dari Dishub, Satpol PP, ataupun kepolisian yang berjaga di lokasi. Hanya tampak petugas satpam yang membantu mengatur lalu lintas yang macet.
Tidak tampak petugas dari Dishub, Satpol PP, ataupun kepolisian yang berjaga di lokasi. (Seysha Desnikia/detikcom) |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PKL ini terdiri dari penjual baju, buah-buahan, makanan, minuman, aksesori, dan lainnya. (Seysha Desnikia/detikcom) |
Sementara itu, Anies mengungkapkan masih mencari solusi permanen untuk menertibkan PKL di kawasan Tanah Abang. "Kita atur supaya solusinya permanen," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (25/10).
Anies kemudian menjelaskan maksud solusi permanen yang disampaikannya. Solusi permanen tersebut artinya penertiban yang nanti dilakukan tidak akan memunculkan permasalahan yang sama.
"Jadi solusi permanen itu solusinya membuat tidak muncul lagi masalah ini," imbuhnya. (nvl/imk)












































Pedagang kaki lima di sepanjang jalan menyebabkan kemacetan yang cukup parah. (Seysha Desnikia/detikcom)
Tidak tampak petugas dari Dishub, Satpol PP, ataupun kepolisian yang berjaga di lokasi. (Seysha Desnikia/detikcom)
PKL ini terdiri dari penjual baju, buah-buahan, makanan, minuman, aksesori, dan lainnya. (Seysha Desnikia/detikcom)