Ketiga anak Noriah adalah Norasyikin Zuryanidufizan (21), Nornadia (18), dan Zarul Haziq (12). Mereka terus saja menangis meratapi kepergian ibundanya dengan cara yang begitu tragis.
Norasyikin bahkan beberapa kali pingsan saat menengok jenazah ibundanya di Rumah Sakit Seberang Jaya. Dia tak kuasa membayangkan momen ditelepon ibunya di detik-detik maut menjemput.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Suara minta tolong Noriah itulah yang sampai sekarang tak bisa dilupakan Norasyikin. Telepon dari ibundanya itu hanya berlangsung singkat, kemudian terputus begitu saja.
"Saya mencoba meneleponnya kembali, tapi telepon saya tidak terjawab," kata Norasyikin kepada wartawan di kamar mayat Rumah Sakit Seberang Jaya seperti dikutip detikcom dari The Star, Rabu (25/10/2017).
Saat itu, Norasyikin sedang dalam perjalanan menuju tempat kerja. Dia tengah terjebak kemacetan lalu lintas ketika ibunya menelepon. Dia lalu menelepon rekannya untuk menjemput dan mencari ibunya. Tak disangka, ibunya tewas dalam peristiwa nahas tersebut.
Noriah berada di dalam bus yang menabrak bagian belakang bus pertama. Dia duduk di barisan depan sisi kiri bus sehingga mengalami luka yang fatal. Kecelakaan maut ini terjadi di jalan tol di wilayah Lebuh Utara Selatan, Penang, Malaysia, Selasa (24/10) sekitar pukul 05.50. Lokasi persisnya dekat dengan gerbang Tol Juru.
Putra bungsu Noriah, Zarul Haziq (12), juga terus menangis. Dia mengatakan terakhir kali melihat ibunya pada Sabtu (21/10) lalu di asramanya.
"Dia menyuruh saya menjaga diri dan memeluk saya sebelum dia pergi," kata Zarul, yang bersekolah tahfiz di Sungai Rusa, Balik Pulau, mengingat kenangan terakhir bersama ibundanya.
![]() |
Dia mengatakan ibunya pergi dari Bagan Serai, Perak, untuk mengunjunginya di asrama hampir setiap minggu. "Saya akan sangat merindukannya," katanya sambil menyeka air mata dengan saputangan.
Keponakan Noriah, Muhammad Shahsylzuan Zainal Abidin (30), mengatakan bibinya itu telah menceraikan suaminya beberapa tahun lalu dan membesarkan anak-anaknya sendiri.
"Itu tidak mudah, tapi kami semua menghormatinya. Dia adalah ibu yang baik. Dia mencintai Zarul Haziq dan selalu mengajaknya makan dan makan malam yang menyenangkan di akhir pekan," ujarnya.
"Setelah dia pergi, kami akan membantu membesarkan anak laki-lakinya," dia menambahkan.
Noriah Duduk di Tempat Tak Biasa
Teman dan rekan kerja Noriah, Nor Shakirah Ishak (40), jadi korban selamat dalam peristiwa ini. Dia menceritakan Noriah tak biasanya duduk di barisan depan sisi kiri, di samping sopir.
"Dia akan selalu duduk di belakang sopir, tapi kali ini tiba-tiba dia ingin duduk di barisan depan di sisi kiri," tuturnya.
![]() |
"Saya duduk di barisan keempat dan beristirahat saat kecelakaan terjadi. Saya mendengar orang-orang menjerit kesakitan dan bagian dalam bus sangat berantakan. Saya kemudian menemukan Noriah terjepit di tempat duduknya, tapi saya tidak dapat membantunya," katanya.
Mantan suami Noriah, Zuryanidufizam Derani (45), yang berada di kamar mayat, mengatakan siap bertanggung jawab merawat ketiga anaknya.
"Jika anggota keluarganya baik-baik saja dengan itu, saya tidak keberatan merawat mereka. Saya akan membahasnya dengan mereka dulu," katanya.
Jenazah Noriah dibawa anggota keluarganya dari rumah sakit pada pukul 14.40 waktu setempat, Selasa (24/10), dan dikirim ke Masjid Jamek Sungai Dungun di Bagan Serai untuk dimakamkan.
Dalam insiden maut ini, selain Noriah, ada tujuh WNI yang meninggal dunia. Mereka adalah Titik Katinengsih (23), Faridah (18), Sartika Pasaribu (19), Wami Windasih (19), Yeni (20), Serlia (21), dan Resni Tumangger (22).
![]() |
Kedua sopir bus ini diketahui selamat. Mereka telah ditahan oleh Polisi Diraja Malaysia. Keduanya diketahui kerap terlibat dalam sejumlah pelanggaran lalu lintas. Kasus ini masih dalam penyelidikan mendalam.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini