Massa yang Demo Kedubes AS soal Penolakan Panglima TNI Bubarkan Diri

Massa yang Demo Kedubes AS soal Penolakan Panglima TNI Bubarkan Diri

Cici Marlina Rahayu - detikNews
Rabu, 25 Okt 2017 15:13 WIB
Massa yang demo Kedubes AS membubarkan diri (Foto: Cici Marlina Rahayu/detikcom)
Jakarta - Sejumlah massa yang berorasi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) membubarkan diri. Mereka bubar setelah tidak mendapat tanggapan apapun dari pihak Kedubes AS.

"Kami akan membawa massa lebih dari ini, besok, atau lusa," kata orator bernama Rahmat Pakaya dengan pengeras suara di lokasi, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2017).

Pantauan detikcom, di depan Kedubes AS, massa membubarkan diri sekitar 14.49 WIB. Mereka langsung menuju arah timur Kedubes dan pergi begitu saja.

[Gambas:Video 20detik]


Sebelumnya, massa datang ke Kedubes AS pada pukul 13.21 WIB. Mereka menuntut pemerintahan AS meminta maaf terkait penolakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ke negeri Paman Sam tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petugas kepolisian yang berjaga di Kedubes ASPetugas kepolisian yang berjaga di Kedubes AS (Foto: Cici Marlina Rahayu/detikcom)

Permohonan maaf tersebut diminta disampaikan secara langsung melalui media cetak. Mereka juga meminta AS tak ikut campur dengan beberapa urusan Indonesia. Mereka juga meminta Dubes AS meminta maaf.

"Tolong catat, kami minta dalam waktu 1x24 jam, Dubes Amerika harus meminta maaf kepada bangsa Indonesia lewat media massa, cetak, atau online. Kami sebagai masyarakat Indonesia merasa dinodai, karena Amerika telah menolak panglima dan Amerika ikut campur dengan pengungkapan sejarah 65," ujar seorang orator, Ade, di lokasi yang sama.

Dalam aksi ini, massa membagikan selebaran kertas kepada pengguna jalan yang melintas di Jalan Medan Merdeka Barat. Di dalam kertas tersebut, massa mencantumkan 3 poin tuntutan. (cim/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads