"Kami sepakat akan salat magrib di sini dan diisi doa," ujar Ketua Presidium Alumni 212 Slamet Maarif di atas mobil komando di depan gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (24/10/2017) sore.
Menurut Slamet, setelah salat, mereka juga akan menggelar zikir bersama di lokasi. Setelah itu, pulang ke rumah masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kita akan salat magrib di tempat ini karena khawatir pulang, macet, nanti tertinggal salat magribnya. Setelah itu, zikir, berdoa, dan akhiri kegiatan kita hari ini. Tetap, berada di bawah komando ulama, kaki jadi kepala dan kepala jadi kaki perjuangkan penolakan Perppu Ormas," ucapnya kepada massa.
Selain itu, Slamet mengimbau massa tetap menjaga ketertiban dan kebersihan. Dia tidak ingin aksi damai itu dikotori dengan hal-hal yang merugikan.
"Sampah yang ada bersihkan. Dan kita pastikan tidak ada sampah yang tertinggal di tempat ini. Terima kasih. Kita tunggu salat magrib, zikir dan berdoa," imbuhnya.
Sebelumnya, Slamet menyatakan Alumni 212 akan melakukan perlawanan dengan disahkannya Perppu Ormas menjadi undang-undang oleh DPR. Mereka akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono sebelumnya meminta massa membubarkan diri pada pukul 18.00 WIB. Massa diharapkan tertib hingga bubar.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini