Kecewa Perppu Ormas Jadi UU, Massa akan Salat Magrib di Depan DPR

Kecewa Perppu Ormas Jadi UU, Massa akan Salat Magrib di Depan DPR

Zunita Amalia Putri - detikNews
Selasa, 24 Okt 2017 17:28 WIB
Ketua Presidium Alumni 212 Slamet Maarif (Zunita Amalia/detikcom)
Jakarta - Massa yang berdemo di depan gedung DPR/MPR kecewa DPR mengesahkan Perppu No 2 Tahun 2017 tentang Ormas menjadi undang-undang. Mereka akan menggelar salat magrib dan berdoa di lokasi.

"Kami sepakat akan salat magrib di sini dan diisi doa," ujar Ketua Presidium Alumni 212 Slamet Maarif di atas mobil komando di depan gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (24/10/2017) sore.

Menurut Slamet, setelah salat, mereka juga akan menggelar zikir bersama di lokasi. Setelah itu, pulang ke rumah masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kecewa Perppu Ormas Jadi UU, Massa Akan Salat Magrib di Depan DPRKetua Presidium Alumni 212 Slamet Maarif (Arief Ikhsanudin/detikcom)

"Kita akan salat magrib di tempat ini karena khawatir pulang, macet, nanti tertinggal salat magribnya. Setelah itu, zikir, berdoa, dan akhiri kegiatan kita hari ini. Tetap, berada di bawah komando ulama, kaki jadi kepala dan kepala jadi kaki perjuangkan penolakan Perppu Ormas," ucapnya kepada massa.

Selain itu, Slamet mengimbau massa tetap menjaga ketertiban dan kebersihan. Dia tidak ingin aksi damai itu dikotori dengan hal-hal yang merugikan.

"Sampah yang ada bersihkan. Dan kita pastikan tidak ada sampah yang tertinggal di tempat ini. Terima kasih. Kita tunggu salat magrib, zikir dan berdoa," imbuhnya.

Sebelumnya, Slamet menyatakan Alumni 212 akan melakukan perlawanan dengan disahkannya Perppu Ormas menjadi undang-undang oleh DPR. Mereka akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono sebelumnya meminta massa membubarkan diri pada pukul 18.00 WIB. Massa diharapkan tertib hingga bubar.

[Gambas:Video 20detik]

(hri/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads