"Ya ngapain saya baca dokumen itu kan? Itu kan tiap negara, kejadian negara di manapun juga maka negara perwakilan memberi laporan kepada pemerintahnya," kata Gatot di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2017).
Urusan terkait dokumen itu, menurutnya, lebih baik ditanyakan kepada Menteri Luar Negeri saja, bukan ditanyakan ke dirinya. Pertanyaan apakah pelarangan terhadap dirinya masuk ke Amerika Serikat (AS) itu terkait dokumen AS itu atau bukan, juga dipersilakannya ditanyakan langsung ke Menlu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jenderal Gatot: Saya Kecewa Ditolak Masuk AS |
Kedubes Amerika Serikat membuka dokumen tentang peristiwa 1965 lewat data dari National Security Archive (NSA), National Declassification Center (NDC), dan National Archives and Records Administration (NARA).
Sebanyak 39 dokumen dengan tebal 30 ribu halaman tersebut merupakan catatan Kedutaan Besar Amerika untuk Indonesia sejak 1964 hingga 1968. Isinya antara lain seputar pertikaian tentara dengan PKI, termasuk efek selanjutnya berupa pembantaian massal. (dnu/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini