Kapal Bakamla Siaga Evakuasi Bila Gunung Agung Erupsi

Kapal Bakamla Siaga Evakuasi Bila Gunung Agung Erupsi

Prins David Saut - detikNews
Selasa, 24 Okt 2017 12:10 WIB
Denpasar - Gunung Agung masih menunjukkan aktivitas yang jauh menurun secara tiba-tiba dibanding pekan lalu. Hal itu menandakan magma telah mendekati permukaan.

Oleh karena itu, upaya meminimalisir korban jiwa jika Gunung Agung bererupsi terus diupayakan. Salah satunya oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla) dengan menyiagakan satu kapal komando dan pengendalian KN Gajah Laut.

"Kita sebagai koordinator unsur laut sudah mengantisipasi kalau betul terjadi erupsi ini. Kita sudah membuat antisipasi preventif dari sekarang untuk membuat jalur-jalur (evakuasi) supaya lebih cepat mengamankan melalui laut," kata Deputi Operasi dan Latihan Bakamla Laksamana I TNI Semi Djoni Putra.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semi menyampaikan hal itu usai memeriksa kesiapan KN Gajah Laut dan krunya di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Selasa (24/10/2017). Kapal yang dikomandani oleh Mayor Laut Beni Hermawan ini memiliki keunggulan di sistem radio, radar dan navigasi.

"Kita siagakan di Padangbai dan kapal permukaan nanti di Tanah Ampo, Karangasem. Selain itu, kita gunakan juga Landing Ship Tank (LST) 2 unit dari TNI AL untuk masuk kendaraan dan barang-barang lebih mudah," ujar Semi.

2 Kapal LST dari TNI AL itu akan berada di bawah komando KN Gajah Laut untuk evakuasi. Penambahan kapal dari TNI AL bisa saja dilakukan jika situasi lebih gawat dari yang diperkirakan.
Kapal Bakamla Siaga Evakuasi Bila Gunung Agung Erupsi

"Kita lakukan ini untuk informasikan kekuatan arus dan jalur kepada kapal-kapal di bawah koordinasi Bakamla, yakni TNI AL, Polair, Dishub Laut dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Ini semuanya sudah kita siapkan untuk teknis bergerak mengangkut personel yang perlu bantuan," ucap Semi.

Untuk jalur evakuasi, Bakamla memilih jalur 4 jam ke Dermaga Lembar, Lombok, NTT. Keberangkatan orang bisa dilakukan di Dermaga Tanah Ampo dengan kapal kecil dan keberangkatan kendaraan, logistik serta orang di Pelabuhan Padangbai.

"Sekarang ini kita minta LST 2 unit dari TNI AL dan satu unit kapal permukaan. Kalau betul-betul tidak mencukupi kita bisa tambah dari Polair, Dishub Laut dan KKP. Tapi sampai sekarang kelihatannua belum dibutuhkan penambahan," ungkap Semi. (vid/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads