"Bagus sekali ya, tadi kita fit and proper pertama ada Pak Ogroseno dan Pak Hafaz Djauhari," kata Charles di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (23/10/2017).
Menurut Charles, kedua calon tersebut dinilai memiliki modal yang sangat baik untuk menjadi duta besar untuk masing-masing negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Charles mengatakan, penilaian terhadap seluruh calon yang telah mengikuti fit and proper test relatif baik. Meski begitu, penilaian akhir akan diberikan besok, Selasa (24/10), setelah semua calon selesai mengikuti fit and proper test.
"Sampai sekarang masih relatif baik ya. Tapi tentunya penilaian akhir baru bisa diberikan besok ketika semua calon sudah difit and proper dan komisi I akan melakukan rapat internal dan melakukan penilaian terhadap cadubes yang diajukan oleh pemerintah," ujar politikus PDIP itu.
Pengumuman hasil fit and proper test calon duta besar memang direncanakan esok. Namun jika proses penilaian cukup alot, maka pengumuman akan ditunda hingga lusa, Rabu (25/10).
"Kalau tidak ada kendala seharusnya besok ada fit and proper lanjutan dan rapat internal sehingga bisa diumumkan besok malam. Kalau misalkan agak alot dan harus voting kemungkinan kan bisa sampai malam, kemungkinan kita harus menunda sampai besoknya lagi," sebut Charles.
Kedelapan belas calon dubes RI itu berasal dari berbagai kalangan. Ada dari masyarakat, ada pula diplomat karier Kementerian Luar Negeri. Komisi I DPR hanya akan merekomendasikan soal kelayakan 18 nama ini untuk menjadi dubes RI.
Berikut daftar 18 calon dubes RI yang menjalani fit and proper test di Komisi I:
1. Drs Ade Padmo Sarwono, M.A (ASEAN)
2. Arif Havas Oegroseno, S.H., LL.M (Jerman)
3. Drs. Djauhari Oratmangun (Tiongkok merangkap Mongolia, berkedudukan di Beijing)
4. Drs. Hermono, M.A (Spanyol dan UNWTO)
5. Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo, S.H. LL.M (Portugal)
6. Irjen Pol Prof Dr Iza Fadri (Myanmar)
7. Irjen Pol Drs. M. Amhar Azeth, S.H (Romania merangkap Rep. Moldova, berkedudukan di Bucharest)
8. Dra. Marina Estella Anwar Bey (Peru merangkap Negara Plurinasional Bolivia, berkedudukan di Lima)
9. Muliaman Darmansyah Hadad (Swiss merangkap Keharyapatihan Liechtenstein, berkedudukan di Bern)
10. Dra. Niniek Kun Naryatie (Rep Argentina merangkap Rep Paraguay dan Rep Oriental Uruguay, berkedudukan di Buenos Aires)
11. Drs. R. P. Pratito Soeharyo (Laos)
12. Raden Mohammad Benyamin Scott Carnadi, S.H., M.B.A., LL.M (Rep Fiji merangkap Rep Kiribari, Rep Nauru dan Tuvalu, berkedudukan di Suva)
13. Drs. Rossalis Rusman Adenan, M.B.A (Sudan)
14. Salman Al Farisi, S.E., M.A (Afsel merangkap Kerajaan Lesotho, Kerajaan Swaziland dan Rep Botswana, berkedudukan di Pretoria)
15. Drs. Sinyo Harry Sarundajang (Filipina merangkap Rep Kep Marshall dan Rep Palau, berkedudukan di Manilla)
16. Sudirman Haseng, S.E., M.Si (Kamboja)
17. Dr. Sudjatmiko, M.A (Brunei Darussalam)
18. Prof. Dr. Todung Mulya Lubis, SH., LL.M (Norwegia) (yas/elz)











































