"Personel anggota Brimob BKO (Bawah Kendali Operasi) dari Polda NTT dan Maluku Utara ini ditambah 90 personel dari Brimob Polda Papua akan ditempatkan di kabupaten Tolikara yang saat ini masih ada keributan warga pasca Pilkada setempat," ujar Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar usai apel siaga penerimaan personel Brimob asal Polda NTT dan Polda Maluku Utara di Lapangan Brimob Kotaraja, Papua, Senin (23/10/2017).
![]() |
Boy Rafli Amar mengatakan, penempatan di Tolikara dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik horizontal antara kubu pro dan kontra terhadap bupati Tolikara yang baru dilantik. Dia meminta para personel melakukan penyesuaian. Koordinasi dihandle oleh kapolres Tolikara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak dibenarkan menggunakan peluru tajam. Mohon agar Komandan mengamankan peluru tajam untuk disimpan, upaya penggunakan senpi kecuali dalam konteks memberikan peringatan dengan peluru hampa," tegasnya.
Di Kabupaten Tolikara, pasca pelantikan Bupati hasil Pemilukada Usman G Wanimbo dan Denius Wanimbo, massa pro Calon Jhon Tabo melakukan pemalangan jalan menuju Tolikara di kampung.
"Kita belum menjadwalkan untuk rencana pembubaran paksa terhadap aksi pemalangan jalan. Suatu saat nanti harus dilakukan. Diharapkan Karo Ops dan kapolres memberikan latihan drill-drill pembubaran massa," kata Boy.
![]() |
Boy Rafli juga mengingatkan bertugas di Papua tantangannya berat karena Papua memiliki karakteristik yang berbeda dengan provinsi lain.
"Kalau ada masalah agar menyampaikan secara berjenjang kepada Danton (komandan peleton), Wakasat (wakil kepala satuan) dan menjaga soliditas karena itu sangat penting. Mari kita mencintai rakyat Papua," tandas mantan Kadiv Humas MAbes Polri ini. (try/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini