Gus Ipul Vs Khofifah Berebut Dukungan, Said Aqil: Urusan Kiai Jatim

Pilgub Jatim 2018

Gus Ipul Vs Khofifah Berebut Dukungan, Said Aqil: Urusan Kiai Jatim

Zunita Amalia Putri - detikNews
Minggu, 22 Okt 2017 12:14 WIB
Foto: Gus Ipul Vs Khofifah. (Andhika Akbarayansyah/detikcom).
Jakarta - Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khofifah Indar berebut suara warga NU. Ketum PBNU Said Aqil tak mau ikut-ikutan dalam perhelatan Pilgub Jawa Timur 2018.

"Itu urusan kiai-kiai Jatim," ujar Said usai Apel Hari Santri Nasional di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (22/10/2017).

Mengenai dukungan dari ulama-ulama NU kepada Gus Ipul atau Khofifah, dia memastikan itu bukan dari institusi. Dukungan dari para ulama NU tersebut menurut Said merupakan urusan pribadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Bukan PBNU, mau Saiful mau Khofifah," tegasnya.

Seperti diketahui, Gus Ipul dan Khofifah merupajan dua tokog NU yang berencana maju di Pilgub Jatim. Gus Ipul merupakan salah satu ketua PBNU, dan Khofifah merupakan Ketum PP Muslimat.

Suara nahdliyin sudah terpecah sejak awal. Gus Ipul menjadi yang pertama mendapat dukungan dari para kiai di Jawa Timur. PKB yang merupakan partai representatif dari NU juga memilih mengusung Gus Ipul.

Dukungan dari ulama di Jatim berkali-kali dilakukan dengan Gus Ipul, hingga puncaknya adalah pertemuan dengan 1.000 kiai di Pondok Pesantren Bumi Salawat, Lebo, Sidoarjo. Meski banyak kiai lebih banyak yang beralih ke Gus Ipul, bukan berarti Khofifah tak mendapat dukungan dari para kiai.

Hal tersebut ditandai dengan pertemuan Khofifah dengan 300 kiai di Ponpes Tebuireng, Jombang. Hasil pertemuan memunculkan tim 17 yang bertugas uuntuk mencari pasangan untuk wanita yang kini masih menjabat sebagai mensos itu.


Gus Ipul dan Khofifah pun diminta nonaktif dan mundur dari kepengurusan di organisasi NU. Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Mutawakil Allallah menegaskan kedua figur dari tokoh NU itu harus nonaktif dari kepengurusan harian NU serta mundur dari jabatan ketua umum di lembaga atau badan otonom (banom) NU.

"Hanya kita harapkan, agar supaya baik Gus Ipul maupun Bu Khofifah mengikuti aturan AD/ART NU. Ketika Gus Ipul dan Bu Khofifah sudah resmi dicalonkan melalui KPU, lepaskanlah jabatannya," ucap KH Mutawakil, Selasa (17/10).

"Bu Khofifah sebagai Ketua PP Muslimat harus mundur diri. Kalau Gus Ipul salah satu ketua, harus nonaktif," lanjutnya.

AD/ART NU juga meminta kiai-kiai yang ingin menjadi tim sukses calon gubernur dan wakil gubernur juga cuti dari jabatannya dalam kepengurusan NU.

"Kami juga mempersilahkan semua pengurus NU untuk menentukan hak pilihnya. Atau mungkin akan menjadi tim suksesnya. Tapi harus cuti dari jabatan kepengurusannya," jelas KH Mutawakil. (elz/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads