Kemunculan pertama busa-busa itu terjadi di Sungai Kedung Wuluh Dukuh Pentongan Desa Kedung Leper, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Jumat (20/10). Awalnya saat itu hanya berupa gelembung busa biasa, yang lambat laun semakin membesar dan semakin tinggi. Gelembung busa ini berwarna putih dan tidak berbau.
Gelembung busa atau buih serupa juga pernah mengagetkan warga Jakarta pada (6/5/2017), kala itu di jagat Twitter ramai memperbincangkan soal benda putih layaknya salju yang turun di Ibu Kota Jakarta yang notabenenya berada di Khatulistiwa. Dalam 12 detik video viral di Jalan Jenderal Sudirman-MH Thamrin terlihat jelas benda putih seperti salju turun di Jakarta.
Mendengar hal itu BMKG menegaskan informasi tentang salju turun di Jakarta adalah hoaks. Kepala Bagian Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko menjelaskan hujan yang mengguyur Jakarta sore itu bukanlah fenomena hujan es. Menurutnya, yang ada dalam video tersebut adalah tumpahan busa dari truk yang melintas di jalan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Benar saja, gumpalan putih tersebut bukan salju dikutip dari akun Twitter resmi MRT Jakarta, @mrtjakarta, gumpalan putih tersebut sejenis cairan sabun untuk pengeboran terowongan proyek MRT Jakarta. Bahan material busa tersebut berada di Patung Pemuda.
Penyebab busa tersebut berceceran di jalan karena salah satu karyawan kontraktor melakukan kecerobohan membuka tangki pada Sabtu (6/5) sekitar pukul 16.30 WIB. Saat itu, karyawan tersebut sedang membersihkan peralatan kontraktor.
"Seorang karyawan kontraktor membuka tangki tersebut pada jam 16.30 untuk membersihkan peralatan kontraktor yang ada di lokasi proyek di Patung Pemuda. Namun ybs lupa menutup keran tangki tsb, yang mengakibatkan cairan mengalir keatas permukaan tanah," tulisnya.
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta akan menyelidiki terkait keamanan cairan dari proyek MRT yang meluber dan akhirnya menyebabkan busa berceceran di Jalan Jenderal Sudirman. Hal ini dilakukan untuk memastikan busa tersebut tidak berbahaya bagi lingkungan sekitar.
Kejadian gelembung busa juga terjadi di aliran Sungai di Bintaro, Tangerang Selatan. Kala itu warga tidak heboh malah terkesan cuek dan acuh. Pasalnya warga menganggap aliran sungai yang berbuih busa menandakan air yang sudah terkontaminasi limbah rumah tangga seperti sabun.
"Itu setiap pagi kelihatan lebih banyak. Ini paling busa sabun," seperti dituturkan satpam di dekat lokasi di sungai di Jl Cut Nyak Dhien, Rabu (9/9/2015).
![]() |
Buih gelembung dengan jumlah yang lebih banyak juga pernah terjadi di aliran air di Kanal Banjir Timur pada tahun 2012. Derasnya debit air yang mengalir membuat busa putih itu semakin bertambah banyak. Semilir angin membawa bau semerbak tak sedap, berasal dari sampah-sampah plastik yang tergenang.
Berdasarkan penuturan penjaga pintu air Malaka Sari, Fandi mengatakan buih gelembung sabun itu sudah muncul selama tiga hari terakhir. Dirinya menduga buih dan gelembung busa berasal dari saluran-saluran limbah rumah tangga.
"Kalau ditanya itu busa dari mana saya sendiri tidak mengerti, kan ada banyak saluran-saluran air dari rumah tangga masuk ke sini, belum lagi anak sungai yang ngalir kesini. Itu busanya kalau air lagi keruh, ditambah debit air yang tinggi jadi makin banyak busanya," ujarnya kepada detikcom, Minggu (7/10/2012)
(adf/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini