"Karena sistem kita sekarang tidak atau belum berhasil membuat sistem di mana muncul pemimpin-pemimpin muda yang pintar, andal, dan berakhlak baik. Berkepribadian baik dan berintegtitas," kata Prabowo saat menjadi pembicara penutup dalam Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2017 di The Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (21/10/2017).
Kemudian, Prabowo mengungkapkan kesedihannya karena sekarang yang berlaku adalah permainan uang. Akibatnya, menurutnya, calon pemimpin potensial yang datang justru mendapat pertanyaan berapa jumlah uang untuk ditukarkan dengan sebuah posisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo menyayangkan karena bukan soal kompetensi yang ditanyakan di situ. Prabowo menyebut pertanyaan semisal kuliah di mana, lulus kapan, pernah kerja di mana, pernah mengarang berapa banyak buku, justru luput dari perhatian.
"Di sini sedih karena apa? Kalau tidak punya uang sangat-sangat sulit (jadi kepala daerah). Mungkin nggak enak didengar, tapi demikian," ucap Prabowo. (nif/dhn)