Penantian Panjang Warga, 2 Tahun Hidup Tanpa Identitas

Penantian Panjang Warga, 2 Tahun Hidup Tanpa Identitas

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Sabtu, 21 Okt 2017 14:43 WIB
Foto: Edward Febriyatri/detikcom
Jakarta - Wajah Novel (54) semringah saat menggenggam cetakan e-KTP miliknya. Penantian nan panjang selama 2 tahun untuk mendapatkan identitas sebagai warga Indonesia berakhir.

"Rasanya bangga karena baru diakui sebagai warga negara," ujar Novel warga Kelapa Dua Wetan di Hall E, Nusantara Ekspo dan forum, TMII, Jaktim, Sabtu (21/10/2017).


Menurut Novel, dirinya selama ini hanya berbekal surat keterangan semata. "Sudah dua tahun (tanpa identitas) hanya berbekal suket, saya merekam sudah dari 2015," kata Novel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nobel mengaku sudah berulang kali bolak-balik ke kelurahan. Namun, alasannya selalu sana blanko e-KTP habis.
"Pertama dapat suket nggak ada barcode, setelah diurus baru keluar barcodenya. Sampai kami tunggu lama enggak ada kabarnya, jawaban selalu sama bilang blanko habis," papar Novel.

Novel berharap ada perbaikan lebih baik dalam pelayanan eKTP. Salah satunya mempercepat keberadaan blanko di kelurahan atau kecamatan.

[Gambas:Video 20detik]

"Selain itu petugas harusnya juga responsif, begitu sudah dicetak masa iya nggak bisa telepon RT atau RW-nya untuk ngabarin ke warganya. Sekarang ini udah modern kok masih saja ditempel-tempel di papan informasi," pungkasnya.

Sama seperti Novel, Maria (53) juga mengaku sudah menunggu lama e-KTP. Maria sudah merekam datanya semenjak tahun 2015. "Rasanya tahu gimana, ke mana-mana pakai suket. Bahkan, kami mau ngurus bank jadi lama, bank nggak mau nerima suket yang tidak ada barcode, katanya yang ada barcode datanya sudah terintegrasi ke Kemendagri," ujar Maria.

Maria menyesalkan proses pelayanan e-KTP dengan birokrasi yang berbelit-belit. Lantaran pelayanan itu memakan waktu lama. "Kalau mereka yang kerja bagaimana? harus cuti dulu, nunggu lagi sudah gitu bisa makan waktu seharian. Ini kan enggak bener, saya berharapnya ada perbaikan," ungkap Maria. (edo/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads