ATVSI Anggap Single Mux Bisa Tambah Pengangguran

RUU Penyiaran

ATVSI Anggap Single Mux Bisa Tambah Pengangguran

Hary Lukita Wardani - detikNews
Sabtu, 21 Okt 2017 12:51 WIB
Diskusi RUU Penyiaran (Hary Lukita Wardani/detikcom)
Jakarta - Sekjen Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Neil Tobing mengungkap, apabila single mux diterapkan dalam RUU Penyiaran, angka pengangguran bisa bertambah.

"Kontribusi PDB 5% per tahun, menyerap ribuan tenaga kerja. Kalau 1 TV 2.500 karyawan, 10 TV ada 25 ribu, belum berbicara PH. Dikalikan keluarganya. Jadi industri ini bisa menghidupkan setengah juta penduduk Indonesia," ujar Neil di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10/2017).

Neil juga mengatakan, jika single mux diterapkan, penyelenggara hanya dilakukan oleh satu badan. Jadi, ia menganalogikan, jika terjadi listrik padam pada penyelenggara, semua saluran bisa mati dan itu akan merugikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau di swasta ini, kita sudah punya SOP. Punya komitmen ke pengiklan, perusahaan yang menempatkan iklan untuk program yang kita tayangkan. Misalnya listrik mati atau komputer mati, jadi zero tolerance," kata dia.

"Bisa dibayangkan kalau sekian TV yang existing menggantungkan siarannya pada operator tunggal, bagaimana jika listrik mati atau sistem tiba-tiba mati karena bergantung ke satu penyelenggara," lanjutnya.

Menyinggung soal digitalisasi, Neil menuturkan ini harus menambah kualitas layanan informasi. Bukan menambah media baru dengan konten yang belum tentu bagus.

"Kami tidak menolak digitalisasi, tapi harusnya bukan menambah pemain baru dengan konten yang belum tentu bagus, tapi menambah kualitas layanan," ucap dia. (lkw/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads