"Kontribusi PDB 5% per tahun, menyerap ribuan tenaga kerja. Kalau 1 TV 2.500 karyawan, 10 TV ada 25 ribu, belum berbicara PH. Dikalikan keluarganya. Jadi industri ini bisa menghidupkan setengah juta penduduk Indonesia," ujar Neil di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10/2017).
Neil juga mengatakan, jika single mux diterapkan, penyelenggara hanya dilakukan oleh satu badan. Jadi, ia menganalogikan, jika terjadi listrik padam pada penyelenggara, semua saluran bisa mati dan itu akan merugikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa dibayangkan kalau sekian TV yang existing menggantungkan siarannya pada operator tunggal, bagaimana jika listrik mati atau sistem tiba-tiba mati karena bergantung ke satu penyelenggara," lanjutnya.
Menyinggung soal digitalisasi, Neil menuturkan ini harus menambah kualitas layanan informasi. Bukan menambah media baru dengan konten yang belum tentu bagus.
"Kami tidak menolak digitalisasi, tapi harusnya bukan menambah pemain baru dengan konten yang belum tentu bagus, tapi menambah kualitas layanan," ucap dia. (lkw/imk)