"KONI ada dispute, ada saling gugat antara satu kepengurusan yang sudah disahkan dan beberapa cabor lain. Saya kurung di atas untuk mereka rekonsiliasi dan islah," ungkap Sandi di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2017).
Kata Sandi, para pihak yang ia kurung tidak boleh meninggalkan ruang kerja sebelum berdamai. "Saya bilang nggak boleh pulang sebelum islah. Jadi biarin saja tuh. Dua pengurus (KONI) yang lagi di atas," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bilang kalian sudah gede. Olahraga itu adalah sumbangsih, berbakti, bukan cari-cari jabatan dan mencari uang ini. Untuk atlet-atlet sudah 6 bulan, 7 bulan, nggak dapat dana, nggak dapat uang transpor, uang makan," ujar dia.
Sandi pun tidak memerintahkan pihak Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta menemani mereka. Kata dia, jangan sampai masalah dualisme kepengurusan ini malah merepotkan pihak Pemprov.
"Mereka pengurus-pengurus yang sudah dewasa banget. Ini sudah di atas, lockup season. Jangan pulang pokoknya. Saya mau tahu, Senin (23/10) sudah bisa kita umumkan islah. Nggak ada (pihak Pemprov). Jangan ngerepotin Pak Kadispora (Ratiyono)," pungkasnya.
Sejumlah pengurus KONI DKI Jakarta, salah satunya Dody Rahmadi Amar, memang terlihat di Balai Kota sekitar pukul 17.30 WIB. Sandi sendiri ditemui ketika hendak pulang pukul 19.00 WIB.
Hingga kini, belum terlihat sosok pengurus KONI keluar dari ruang kerja Sandi. Meski begitu, belum bisa dipastikan apakah mereka masih berada di ruang kerja Sandi.
KONI DKI Jakarta memang memiliki dua ketua umum, yakni Yudi Suyoto dan Dody. Yudi terpilih sebagai Ketua KONI DKI Jakarta 2017-2021 melalui Musyawarah Olahraga Provinsi yang berlangsung di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, pada Kamis (11/5).
Sementara itu, Dody terpilih menjadi Ketua KONI DKI Jakarta periode 2017-2021 lewat Musorprov XI/2017 yang digelar di Jakarta Utara, Sabtu (29/4). (jbr/dha)











































