Dalam bulan ini saja sudah terjadi 4 kali banjir. Puncaknya terjadi pada Kamis (19/10) malam akibat jebolnya tanggul Kali Pulo.
"Setiap hujan deras, di sini pasti banjir," ujar Ketua RT 03 Fatimah kepada detikcom di Masjid Al-Ridwan, Jatipadang, Jakarta Selatan, Jumat (20/10/17).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai hari ini sudah 4 kali. Banjir dimulai dari Senin tanggal 5 (Oktober), terus tanggal 12, tanggal 18, dan selang sehari tanggal 19 karena tanggul jebol," jelas Fatimah.
Warga di Jatipadang bersih-bersih rumah seusai banjir, Jumat (20/10/2017) Foto: Meilika Asanti/detikcom |
Jebolnya tanggul disebabkan lebar kali yang menyempit dari atas ke bawah. Saat hujan deras, air kali meluap dan menyebabkan tanggul tidak kuat menahan air.
"Dari atas melebar di bawah ada penyempitan karena rumah paten," terang Fatimah.
Sejak tahun lalu, warga di wilayah yang dikenal sebagai Kampung Air ini dijanjikan soal turap permanen di kali. Namun hingga hari ini belum terealisasi.
"Kita dijanjikan turap permanen, tapi tidak terealisasi. Sejak tahun lalu. Katanya karena yang bersangkutan diberi wewenang belum ada," kata Fatimah.
"Kita menunggu terealisasinya tanggul permanen dengan adanya gubernur yang baru banjir bisa ditanggulangi," tutur dia.
(fdn/fdn)












































Warga di Jatipadang bersih-bersih rumah seusai banjir, Jumat (20/10/2017) Foto: Meilika Asanti/detikcom