Apa Kabar Program Revolusi Mental, Pak Jokowi?

3 Tahun Jokowi-JK

Apa Kabar Program Revolusi Mental, Pak Jokowi?

Fajar Pratama - detikNews
Jumat, 20 Okt 2017 10:22 WIB
Presiden Jokowi (Dikhy Sasra/detikcom)
Jakarta - Revolusi mental merupakan salah satu program pokok Presiden Jokowi yang didengungkan sejak awal masa Kabinet Kerja. Lama tak terdengar, apa kabar program itu? Jokowi menjawabnya.

"Saya lakukan besar-besaran. Saya memang tidak mau menjadikan jargon. Jangan jadi contoh. Misalkan untuk anak-anak kelas 1 sampai 2 tahun. Karena di situlah umur emas membangun karakter. Kita lakukan training-training kepada guru PAUD kepada guru TK dan SD," ungkap Jokowi dalam wawancara khusus dengan detikcom di Istana Bogor, Kamis (12/10/2017).

[Gambas:Video 20detik]

Jokowi meminta revolusi mental ini diwujudkan dalam tindakan nyata, bukan sekadar kata-kata. Menurutnya, sumber daya manusia yang baik akan tumbuh jika dimulai dengan saling memberikan teladan.

Apa Kabar Program Revolusi Mental, Pak Jokowi?Foto: Dikhy Sasra/detikcom


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi ya harus memberikan contoh, menyiapkan dari sisi sumber daya manusianya. Melalui tindakan-tindakan. Bagaimana bekerja di lapangan. Bagaimana mengontrol sebuah project," ujarnya.

Jokowi juga menilai pembangunan karakter setiap anak bangsa harus dimulai sejak dini. Mentalitas yang kuat harus ditanam sejak kecil agar generasi muda Indonesia bisa bersaing dengan bangsa lain.

"Itu sebenarnya membangun 9 pilar karakter yang baik itu sebetulnya dengan cara apa. Saya kira anunya ke arah sana. Sehingga nanti saat bonus demografi itu ada, karakter generasi muda yang unggul itu yang bersaing dengan mentalitas yang sudah disiapkan sejak dini," tuturnya.

Selain itu, Jokowi berencana merombak sistem sekolah kejuruan dalam rangka membangun sumber daya manusia yang unggul. Mantan Wali Kota Solo itu ingin jurusan di kejuruan benar-benar diperlukan di dunia usaha.

Apa Kabar Program Revolusi Mental, Pak Jokowi?Foto: Dikhy Sasra/detikcom


"Nggak kalau pembangunan SDM itu nanti besar-besaran akan kita baru kita siapkan baik merombak sekolah-sekolah vokasi kejuruan pada jurusan-jurusan yang diperlukan pada dunia usaha. Yang diperlukan oleh dunia usaha, industri. Yang meng-upgrade sehingga levelnya naik dua atau tiga tingkat. Sehingga nanti sekolah vokasi akan kita galakkan besar-besaran," imbuhnya.

Lebih jauh, Jokowi juga menginginkan adanya jurusan jenis baru di sekolah atau perkuliahan. Harapannya ini semata-mata untuk menyesuaikan dengan kondisi sekarang yang semakin cepat berubah.

"Ya nanti disesuaikan, mau tidak mau kita harus masuk ke sana. Jangan sampai 30 tahun dan 40 tahun masa jurusan tidak berubah," terangnya. (knv/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads