Habibie Minta Kader Golkar Sebarkan Ideologi Pancasila

Habibie Minta Kader Golkar Sebarkan Ideologi Pancasila

Zunita Amalia Putri - detikNews
Kamis, 19 Okt 2017 14:02 WIB
Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar BJ Habibie (Foto: Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Golkar BJ Habibie turut hadir dalam acara seminar nasional yang digelar Fraksi Golkar MPR RI. Habibie menyampaikan beberapa pesan kepada kader Golkar terkait Revitalisasi Ideologi Pancasila.

"Revitalisasi Pancasila dari kacamata ini adalah bukan berupa dasar-dasar pemikiran, bukan juga filsafat menarik tapi bagaimana SDM menjadi yang utama. Bagaimana SDM berperan, dan bagaimana Golkar menyiapkan kader masa depan bangsa yang SDM kualitasnya harus jitu," ujar Habibie, di Aula Hotel Kartika Chandra, Jl. Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (19/10/2017).


Habibie mengatakan, Golkar harus mengutamakan sumber daya manusia (SDM) dengan baik agar menciptakan kader yang berperilaku dan memiliki semangat juang yang baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Golkar harus menghasilkan kader-kader yang lebih baik. Kalau dia memang pejuang, dia akan berjuang kalau dia tidak baik (bukan pejuang) maka dia pasti akan malu," papar Habibie.

Menurutnya, revitalisasi harus benar-benar mendalam jika ingin menghasilkan kader yang lebih baik, SDM yang terbaharukan menjadi pesan penting dari Habibie. Dia meminta kader Golkar memikirkan agar ideologi Pancasila dapat disebarkan ke seluruh masyarakat Indonesia.


"Golkar itu harus memikirkan bagaimana meratakan bumi Indonesia dengan Pancasila," ujarnya.

Presiden ketiga RI ini juga berpesan soal pemerataan kualitas kehidupan masyarakat harus turut diperhatikan Golkar. Langkah yang dapat dilakukan ialah memperbaiki kualitas hidup dan menciptakan lapangan kerja masyarakat Indonesia.

"Bagi saya pemerataan masyarakat Indonesia penting. Pemerataan kualitas kehidupan, juga pemerataan lapangan kerjanya," tambahnya.


Habibie mengharapkan agar Golkar dapat memerdekakan dan membebaskan bangsa Indonesia tetapi jangan sampai bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila sebagai ideologi Negara

"Masyarakat membutuhkan merdeka dan bebas tapi tidak bertentangan dengan UUD '45 dan Pancasila," tutupnya. (jbr/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads