Adu Bagong Disorot Dunia: Antara Tradisi dan Kekerasan pada Hewan

Adu Bagong Disorot Dunia: Antara Tradisi dan Kekerasan pada Hewan

Fajar Pratama - detikNews
Kamis, 19 Okt 2017 10:54 WIB
Adu Bagong/Foto: REUTERS/Beawiharta
Jakarta - Tradisi mempertarungkan hewan yang dikenal dengan nama adu bagong disorot media internasional. Sebuah tradisi yang dikritik karena menyiksa binatang.

Adu bagong merupakan pertarungan antara babi hutan dengan anjing. Biasanya, masyarakat setempat yang menyelenggarakan pertarungan, menyiapkan wahana duel dengan pagar dari bambu sebagai pembatas arena pertarungan.

Adu Bagong Disorot Dunia: Antara Tradisi dan Kekerasan terhadap HewanFoto: REUTERS/Beawiharta


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto-foto dan cerita mengenai Adu Bagong diangkat Reuters yang kemudian dikutip sejumlah media di luar negeri. Tak sedikit netizen yang mengkritisi praktek adu bagong ini.

Kepala Investigasi LSM Scorpion Marison Guciano menyesalkan praktek kekerasan dalam tradisi Adu Bagong ini.

"Kami sudah memantau hal tersebut. Saya bilang itu adalah aksi kriminal karena melanggar pasal 302 KUHP," ujar Marison dalam perbincangan, Kamis (19/10/2017).

Adu Bagong Disorot Dunia: Antara Tradisi dan Kekerasan terhadap HewanFoto: REUTERS/Beawiharta


Marison tidak menutup mata adu bagong sudah menjadi kearifan lokal di sejumlah tempat. Namun menurutnya, unsur kekerasan terhadap hewan harus dihentikan.

"Meski itu kearifan lokal, tapi ada kekejaman yang sangat nyata terhadap binatang," ujarnya.

Adu Bagong Disorot Dunia: Antara Tradisi dan Kekerasan terhadap HewanFoto: REUTERS/Beawiharta


Berdasarkan pantauan Marciano dan tim Scorpion, dalam duel adu bagong, tak jarang salah satu hewan yang bertarung mati terkapar. Hal tersebut sangat disayangkan.

Adu Bagong Disorot Dunia: Antara Tradisi dan Kekerasan terhadap HewanFoto: REUTERS/Beawiharta


"Karena anjingnya itu kena taring babi hutan itu. Atau sebaliknya. Ini mengkhawatirkan," kata Marciano.



(fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads