Petisi ini sendiri dibuat oleh salah satu warga Sumur bernama Hudan Zulkarnain di halaman www.change.org. Ia meminta agar jalan akses menuju taman nasional diperbaiki. Apalagi daerah Pandeglang menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), terutama di Tanjung Lesung.
Baca Juga: Jejak Langkah Ekspedisi Banten Selatan
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Janji-janji lewat ucapan 'insyaallah' itu kemudian diingat terus oleh masyarakat, khususnya di Sumur, Pandeglang. Sampai bertahun-tahun, jalan tidak juga dibangun atau diperbaiki. Akhirnya, warga kemudian menyebut jalan di daerahnya dengan sebutan Jalan Raya Insyaallah.
"Jalan Insyaallah itu, jalan ketika ada pencalonan bupati, DPR. Kalau jadi bupati atau DPR, insyaallah akan saya bangun. Tapi belum dibangun-bangun. Jadilah Jalan Insyaallah," kata Hudan saat berbincang, di Pandeglang, Rabu (18/10/2017).
Hudan menjelaskan, khusus akses jalan dari Cimanggu sampai Sumur, seingat dia sudah hampir 4 tahun kondisinya rusak berat. Dan terparah, ada di jalan raya Sumur sampai daerah paling ujung Pulau Jawa, yaitu Desa Ujung Jaya. Di daerah tersebut, seingatnya, sudah 10 tahun kaki warga di sana tidak merasakan aspal.
"Rusak sudah lama, lama banget," ucapnya.
Menurutnya, Pandeglang saat ini masih masuk sebagai daerah kawasan tertinggal. Jika akses jalan, khususnya ke daerah wisata, tidak diperbaiki, predikat tertinggal susah lepas dari Pandeglang. Apalagi kondisi jalan di bagian selatan tersebut berupa perbukitan. Selain tidak nyaman untuk dilewati, hal tersebut membahayakan pengendara.
"Jalan rusak yang di Sumur itu hampir semuanya akses jalannya turunan atau tanjakan. Berbahaya bagi pengendara," katanya.
Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon sendiri ada di Kecamatan Sumur. Selain sebagai daerah konservasi badak Jawa, Ujung Kulon memiliki kawasan wisata eksotis, dari Pulau Peucang sampai Pulau Handeuleum.
Secara terpisah, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengaku sudah sering mendapat masukan, khususnya terkait pembangunan jalan di bagian selatan. Untuk 2017, ia mengaku sudah membangun hampir 153 kilometer jalan dan itu dilaksanakan di bagian selatan.
Pada tahun depan, Irna menjelaskan pemerintah kabupaten juga sudah membuat rencana pembangunan infrastruktur melalui sistem multiyears. Utang pemerintah kabupaten, khususnya pembangunan jalan, menurutnya, sekitar 250 kilometer.
"Jadi kami terus, masyarakat mohon kesabarannya, utang kami diselesaikan di sisa kepemimpinan kita 3 tahun ke depan," ujar Irna saat ditemui detikcom setelah menghadiri acara di Cilegon, Rabu (18/10). (bri/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini