"Kalau misal dilaporkan pasal berapa nggak ada yang tahu, KUHP ada yang tahu nggak? Jadi itu cuma kegiatan-kegiatan kalap dan kejang-kejang. Satu-dua hari sejak Anies dilantik, para Ahokers kejang-kejang beneran," kata Dhani seusai Konferensi Nasional dan Temu Kader Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor, Rabu (18/10/2017).
Dhani menyebut isu soal pribumi ramai dibahas di WhatsApp grup politik. Menurutnya, pasal yang disangkakan ke Anies pun tak kuat.
"Apalagi yang aktif di WA grup politik kelihatan mereka kejang-kejang kelojotan. Jadi menurut saya, reaksi kejang-kejang dan kelojotan. Kalau ditanya pasal apa, nggak ada yang ngerti. Kalau saya ditanya apakah pribumi itu ada, jawaban saya ada di Kamus Bahasa Indonesia, lihat aja ada. Nggak salah," urainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut saya, sebagai pengamat politik baru, menurut saya, yang diusung Bang Anies isu yang seksi, mengangkat pribumi isu seksi sekali untuk Bang Anies sebagai politisi yang diperhitungkan 2019," katanya.
"Saya nggak tahu ya karena pidato politik itu mengangkat isu pribumi yang seksi untuk diangkat di percaturan 2019," ujar Dhani.
Sebelumnya, organisasi bernama Gerakan Pancasila melaporkan Anies ke polisi. Laporan tersebut diterima Bareskrim Polri dengan nomor LP/ 1072/X/2017/ tertanggal 17 Oktober 2017.
(ams/nvl)